Website Resmi SMP Negeri 1 Ile Ape Timur Kabupaten Lembata

Penanaman Pohon di Desa Lamawolo

Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Ile Ape Timur menanam pohon di Lokasi bencana Desa Lamawolo sebagaia rangkaian aktivitas projek P5 Tema Gaya Hidup Berkelanjutan.

Siswa Kelas VII mendesain poster dengan aplikasi canva untuk promosi wisata budaya Ile Ape Timur

Foto bersama setelah tanggungan misa hari minggu di Stasi Tokojaeng

Proses Syuting film Pendek

Bersama Duta Rumah Belajar melakukan syuting film pendek di Desa Lamawolo.

Siswa Kelas VIII SMPN 1 Ile AP Timur tampilkan buasana dan tarian daerah meriahkan acara pembagian buku rapor

Presentasi makalah oleh siswa kelas IX sebagai persyaratan kelulusan

Senin, 26 Februari 2024

Tragedi Meninggalnya Pelajar SMP Negeri 1 Ile Ape Timur Akibat Terkena Gerinda Listrik

Tragedi Meninggalnya Pelajar SMP Negeri 1 Ile Ape Timur Akibat Terkena Gerinda Listrik



Video Warga SMPN 1 Ile Ape Timur melayat.

Foto: Pemakaman Alm. Eduardus Tupen

Spensa ILTIM News, 22 April 2024 - Sebuah duka mendalam melanda SMP Negeri 1 Ile Ape Timur setelah salah seorang siswanya, Eduardus Tupen, atau yang akrab disapa Dodi, tewas tragis akibat terkena gerinda listrik (alat pemotong besi) di rumahnya. Kejadian tersebut terjadi pada Rabu, 21 April 2024.

Dilaporkan bahwa saat kejadian, Dodi tidak hadir di sekolah dan tengah memperbaiki sepeda motornya di rumah. Saksi mata mengungkapkan bahwa Dodi menggunakan gren untuk melakukan perbaikan pada kendaraannya. Sayangnya, kegiatan tersebut berakhir tragis ketika alat pemotong besi tersebut menyebabkan cedera serius pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Ile Ape Timur. “Gren kena dibagian tangannya hampir putus terus dibagian sekitar perutnya”, Ungkap salah seorang warga yang tak mau disebutkan namanya.

Deni, salah seorang teman dekat Dodi, menyatakan bahwa mereka tidak menyadari kejadian tersebut hingga saat dirinya datang ke rumah Dodi dan menemukan sahabatnya sudah tidak bernyawa. “ Siang itu saya pergi ke rumah Dodi dengan tujuan mau pesiar dengan Dodi, dan saat masuk di rumah Dodi saya lihat Dodi tertidur di lantai dan tangannya sudah terpotong sehingga saya takut dan kaget lalu lari sampaikan ke teman Deni Kiwan dan Nusa Tolok”, Ungkap Deni Witak, Sahabat Dodi. Seketika itu, pihak keluarga dan warga sekitar langsung berdatangan hendak memberi pertolongan, namun sayangnya, upaya tersebut tidak mampu menyelamatkan nyawa Dodi.

Bapak Leonardus Penebang, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Ile Ape Timur, turut merasakan duka yang mendalam. "Kami kehilangan seorang siswa yang terkesan selalu membuat hal yang unik dan murah senyum. Dodi adalah bagian dari keluarga besar sekolah ini, dan kami sangat merindukannya," ujar Bapak Leonardus.

Eduardus Tupen sendiri tinggal beberapa bulan lagi untuk menamatkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Ile Ape Timur. Dodi sebelumnya bersekolah di SMP negeri 3 Hamahena, namun karena bencana banjir bandang beberapa waktu silam yang mengakibatkan sekolah direlokasi sehingga Dodi pun dipindahkan ke SMP Negeri 1 Ile Ape Timur. Dodi Kepulangannya yang begitu mendalam menyisakan kesedihan bagi teman-temannya, guru-gurunya, dan keluarganya. “Dodi sangat baik. Walaupun ia nakal, namu ia selalu menghibur kami di kelas”, Ujar Tora, teman kelas Dodi.

Romobongan dari SMP Negeri 1 Ile Ape Timur, yang dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah, Bapak Leonardus Penebang, turut serta dalam prosesi penguburan jenazah Dodi keesokan harinya. Sebuah atmosfer haru dan kepedihan meliputi sekolah dan masyarakat setempat.

Pihak keluarga juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian ini. Pemakaman Dodi menjadi momen perpisahan terakhir bagi teman-temannya, yang hadir untuk mengenang dan memberikan penghormatan terakhir kepada sahabat mereka yang telah tiada. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini. (*ypo)