Tragedi Meninggalnya Pelajar SMP Negeri 1 Ile Ape Timur Akibat Terkena Gerinda Listrik
Spensa ILTIM News, 22 April 2024 - Sebuah duka mendalam melanda SMP Negeri 1 Ile Ape Timur setelah salah seorang siswanya, Eduardus Tupen, atau yang akrab disapa Dodi, tewas tragis akibat terkena gerinda listrik (alat pemotong besi) di rumahnya. Kejadian tersebut terjadi pada Rabu, 21 April 2024.
Dilaporkan bahwa saat
kejadian, Dodi tidak hadir di sekolah dan tengah memperbaiki sepeda motornya di
rumah. Saksi mata mengungkapkan bahwa Dodi menggunakan gren untuk melakukan
perbaikan pada kendaraannya. Sayangnya, kegiatan tersebut berakhir tragis
ketika alat pemotong besi tersebut menyebabkan cedera serius pada siswa kelas
IX SMP Negeri 1 Ile Ape Timur. “Gren kena dibagian tangannya hampir putus terus
dibagian sekitar perutnya”, Ungkap salah seorang warga yang tak mau disebutkan
namanya.
Deni, salah seorang
teman dekat Dodi, menyatakan bahwa mereka tidak menyadari kejadian tersebut
hingga saat dirinya datang ke rumah Dodi dan menemukan sahabatnya sudah tidak
bernyawa. “ Siang itu saya pergi ke rumah Dodi dengan tujuan mau pesiar dengan
Dodi, dan saat masuk di rumah Dodi saya lihat Dodi tertidur di lantai dan
tangannya sudah terpotong sehingga saya takut dan kaget lalu lari sampaikan ke
teman Deni Kiwan dan Nusa Tolok”, Ungkap Deni Witak, Sahabat Dodi. Seketika itu,
pihak keluarga dan warga sekitar langsung berdatangan hendak memberi
pertolongan, namun sayangnya, upaya tersebut tidak mampu menyelamatkan nyawa
Dodi.
Bapak Leonardus
Penebang, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Ile Ape Timur, turut merasakan duka yang
mendalam. "Kami kehilangan seorang siswa yang terkesan selalu membuat hal
yang unik dan murah senyum. Dodi adalah bagian dari keluarga besar sekolah ini,
dan kami sangat merindukannya," ujar Bapak Leonardus.
Eduardus Tupen sendiri
tinggal beberapa bulan lagi untuk menamatkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Ile
Ape Timur. Dodi sebelumnya bersekolah di SMP negeri 3 Hamahena, namun karena bencana banjir bandang beberapa waktu silam yang mengakibatkan sekolah direlokasi sehingga Dodi pun dipindahkan ke SMP Negeri 1 Ile Ape Timur. Dodi Kepulangannya yang begitu mendalam menyisakan kesedihan bagi
teman-temannya, guru-gurunya, dan keluarganya. “Dodi sangat baik. Walaupun ia
nakal, namu ia selalu menghibur kami di kelas”, Ujar Tora, teman kelas Dodi.
Romobongan dari SMP
Negeri 1 Ile Ape Timur, yang dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah, Bapak
Leonardus Penebang, turut serta dalam prosesi penguburan jenazah Dodi keesokan
harinya. Sebuah atmosfer haru dan kepedihan meliputi sekolah dan masyarakat
setempat.
Pihak keluarga juga
berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut
terkait kejadian ini. Pemakaman Dodi menjadi momen perpisahan terakhir bagi
teman-temannya, yang hadir untuk mengenang dan memberikan penghormatan terakhir
kepada sahabat mereka yang telah tiada. Semoga keluarga yang ditinggalkan
diberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini. (*ypo)
Rip, anak Sayang. Bahagia d surga
BalasHapus