Website Resmi SMP Negeri 1 Ile Ape Timur Kabupaten Lembata

Penanaman Pohon di Desa Lamawolo

Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Ile Ape Timur menanam pohon di Lokasi bencana Desa Lamawolo sebagaia rangkaian aktivitas projek P5 Tema Gaya Hidup Berkelanjutan.

Siswa Kelas VII mendesain poster dengan aplikasi canva untuk promosi wisata budaya Ile Ape Timur

Foto bersama setelah tanggungan misa hari minggu di Stasi Tokojaeng

Proses Syuting film Pendek

Bersama Duta Rumah Belajar melakukan syuting film pendek di Desa Lamawolo.

Siswa Kelas VIII SMPN 1 Ile AP Timur tampilkan buasana dan tarian daerah meriahkan acara pembagian buku rapor

Presentasi makalah oleh siswa kelas IX sebagai persyaratan kelulusan

Senin, 12 Desember 2022

Sabtu, 10 Desember 2022

BUKTI KARYA; PENTINGKAH DALAM PEMBELAJARAN KITA?

 Bukti Karya; Pentingkah dalam Pembelajaran Kita

Oleh: Kristoforus Lera

Pertanyaan dari judul tulisan ini menarik untuk direfleksikan oleh kita yang menamakan diri seorang pendidik. Pertanyaan ini menjadi cambuk yang menggugah kesadaran kita ketika kita mengamati situasi pendidikan kita saat ini. Kita menemukan bahwa banyak orang di sekitar kita yang bergelar akademik tinggi bahkan ada yang memiliki berderet gelar, tetapi tidak dapat menunjukkan kemampuan seperti gelar yang disandangnya. Mereka punya gelar mentereng tetapi tidak bisa berbuat apa-apa untuk diri dan orang di sekitarnya. Mereka hanya haus gelar, gengsi, jabatan atau juga pujian dari masyarakat tanpa dapat memberi kontribusi nyata.

Banyak kita temui di sekitar kita, ada oknum pejabat yang sudah menduduki jabatan tertentu tetapi tidak memiliki gelar yang sesuai dengan jabatannya. Untuk menempuh pendidikan reguler, ia tidak punya waktu atau juga ia tidak mampu untuk belajar lagi. Akhirnya ia menempuh jalan pintas dengan mengambil ijazah bodong.

Kita juga menyaksikan banyak sarjana atau orang bergelar akademik tertentu yang menjadi pengangguran karena tidak mampu bersaing dalam dunia kerja. Banyak sarjana yang setelah tamat tidak punya tujuan dan tidak tahu apa yang harus dikerjakan. Orang dengan kompetensi seperti ini tentunya tidak akan memberi kontribusi kepada masyarakat dan lingkungan sekitar. Mereka hanya akan menjadi beban negara dan memberi dampak negatif bagi diri dan masyarakat di sekitarnya.

Di sisi lain, kita menemukan bahwa ada banyak orang di sekitar kita yang tidak memiliki gelar akademik tetapi menunjukkan kompetensi mumpuni pada pekerjaan yang diembannya. Ia mampu menunjukkan performa dan karya yang luar biasa dan memberi manfaat untuk orang di sekitarnya. Dalam situasi ini seringkali kita mendengar ucapan “gelar tidak selalu mencerminkan kemampuan dan perilaku seseorang”. Ironis memang.

Lalu muncul pertanyaan kritis; untuk apa kita menempuh pendidikan dan mendapatkan ijazah atau gelar tetapi minim kontribusi untuk diri dan sesama kita? Bukankah hakekat pendidikan tertinggi adalah ketika kita bisa menjadi manusia merdeka dan mampu memberi kontribusi untuk keluarga dan masyarakat?

Sebagai pendidik tentunya kita tidak menginginkan anak didik kita kelak mengalami situasi seperti ini. Kita mesti meminimalisir hal-hal seperti ini terjadi atas siswa kita kelak. Caranya adalah dengan memberikan layanan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan saat ini dan di masa mendatang.

Layanan pembelajaran yang kita berikan haruslah memberikan bekal yang cukup untuk siswa kita agar mampu bersaing secara global dan mampu memberi kontribusi untuk masyarakat di masa mendatang. Siswa kita harus dilatih untuk bersikap kritis dan kreatif, mampu bekerjasama dan mampu menghasilkan karya yang bermanfaat untuk dirinya dan masyarakat.

Salah satu model pembelajaran yang bisa memenuhi tuntutan kompetensi ini adalah pembelajaran berbasis karya atau projek, di mana siswa dituntut untuk menghasilkan bukti karya pada setiap akhir pembelajaran. Siswa dituntut untuk mengimplementasikan apa yang sudah dipelajarinya dalam bentuk karya atau projek. Dalam hal ini pembelajaran tidak hanya berorientasi pada kompetensi kognitif saja tetapi mencakup semua aspek pembelajaran yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ketiga kompetensi inilah yang harus menjadi prioritas kita dalam pembelajaran.

Saat ini Kementerian pendidikan kebudayaan riset dan teknologi sedang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di sekolah-sekolah di Indonesia di mana salah satu cirinya adalah pembelajaran berbasis projek. Pembelajaran di sekolah dalam Kurikulum Merdeka ini lebih ditujukan untuk melaksanakan projek atau menghasilkan karya. Siswa dituntut dapat mengimplementasikan apa yang sudah dipelajari dalam sebuah proyek dan mewujudnyatakannya dalam sebuah karya. Harapannya, siswa dapat menghasilkan sesuatu yang bisa bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Pembelajaran berbasis proyek (karya) didefinisikan sebagai model pembelajaran yang menjadikan siswa sebagai subjek atau pusat pembelajaran. Hasil akhir dari proses pembelajaran ini adalah siswa mampu menghasilkan sebuah produk (karya). Pembelajaran berbasis karya ini bisa membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Siswa bisa mencurahkan semua ide dan kemampuannya dalam membuat sebuah karya. Tak hanya itu, dalam pembelajaran berbasis karya ini siswa akan terdorong menjadi seorang inovator. Siswa menjadi inovatif karena bisa membuat sebuah karya setiap akhir proses pembelajaran yang sudah dilakukan. Siswa bisa menciptakan sebuah produk di akhir pembelajaran.

Mengapa Kurikulum Merdeka ini lebih menedepankan pembelajaran berbasis karya? Apa manfaat yang didapat jika menerapkan pembelajaran berbasis karya ini? Dalam dokumen Kurikulum Merdeka disebutkan bahwa ada beberapa manfaat yang didapat jika guru menerapkan pembelajaran berbasis karya antara lain: membuat siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, mengimplementasikan proses pembelajaran yang sudah berlangsung, melatih siswa berpikir kritis, mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan inovatif, melatih skill kerja sama dan komunikasi siswa, serta memberikan pengalaman nyata kepada siswa atas apa yang sudah ia pelajari.

Melihat pentingnya pembelajaran berbasis karya, SMP Negeri 1 Ile Ape timur juga tertantang untuk mengimplementasikannya. Sebagai wujud nyata dari pembelajaran berbasis karya di SMP Negeri 1 Ile Ape timur, setiap pembelajaran yang dilakukan, baik itu intrakurikuler maupun ekstrakurikuler, diarahkan untuk selalu menghasilkan karya pada setiap akhir pembelajaran. Semua karya ini baik video maupun karya tulis atau karya seni terdokumentasi dalam wadah berupa website dan youtube sekolah.

Dalam pembelajaran intrakurikuler bukti karya siswa ini terdokumentasi dalam beberapa bentuk. Misalnya dalam pelajaran Bahasa Indonesia ada bukti karya berupa Breaking News yakni video tentang penulisan dan pembacaan berita oleh siswa. Ada juga video tarian daerah sebagai bukti karya siswa pada pembelajaran Seni Budaya, video senam kesegaran jasmani pada mata pelajaran penjas, serta berbagai video tutorial pembelajaran oleh guru pada mata pelajaran matematika, IPA, IPS, Agama Katolik/Islam, dan Bahasa Inggris yang bisa dilihat dan diakses melalui youtube SMP Negeri 1 Ile Ape Timur.

Dalam pembelajaran guru mendorong siswa untuk selalu menghasilkan dan mendokumentasikan karya. Tujuannya adalah sebagai bentuk refleksi dan umpan balik atas pembelajaran yang sudah dilakukannya. Jika pembelajaran berjalan baik maka proses pembelajaran ini ditingkatkan lagi. Dan sebaliknya jika pembelajaran belum maksimal maka bukti karya ini menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan pembelajaran di masa mendatang.

Pada pembelajaran projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) dilakukan dua macam pembelajaran projek dengan bukti karyanya masing-masing. Pada projek pertama dengan tema Rekayasa dan Teknologi dilakukan kegiatan budidaya tanaman florikultura atau tanaman hias dengan bukti karyanya berupa tiga jenis tanaman hias (bougenvile, golden duranta, kamboja) yang sudah berhasil dibudidayakan dan ditanam di taman sekolah untuk memperindah lingkungan sekolah.

Sedangkan pada projek kedua dengan tema Kearifan Lokal, siswa diminta untuk mendesain sebuah media promosi berupa poster untuk mempromosikan obyek budaya di lingkungan sekitarnya. Siswa mendokumentasikan unsur-unsur budaya seperti busana daerah, benda-benda pusaka dan juga tempat/situs atau wisata pantai dengan mendesain sebuah poster sederhana. Selanjutnya poster berisi promosi obyek budaya tersebut dipublikasikan di media sosial agar bisa dikenal lebih luas tidak hanya oleh masyarakat setempat tetapi juga oleh masyarakat luar.

Selanjutnya pada kegiatan literasi yang menjadi brand sekolah, ada berbagai bukti karya yang dihasilkan. Ada Buletin sekolah yang menampung karya siswa berupa opini, cerpen, pantun, puisi, renungan, dan sinopsis buku. Ada juga website sekolah dengan nama “smpn1ileapetimur.sch.id” sebagai wadah untuk menampung berbagai karya siswa dan guru (baik karya tulis atau karya seni). Dan ada juga youtube sekolah dengan nama SMP Negeri 1 Ile Ape Timur yang berisi berbagai video pembelajaran hasil karya siswa dan aguru.

Dengan berbagai bukti karya yang dihasilkan dalam pembelajaran di SMP Negeri 1 Ile Ape Timur, diharapkan dapat memberikan pembelajaran bermakna dan pengalaman nyata kepada siswa. Dengan model pembelajaran ini siswa tidak hanya diajarkan untuk mengetahui sesuatu tetapi mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.

Dengan demikian pembelajaran berbasis karya yang dilakukan di SMPN 1 Ile Ape Timur telah memberikan bekal dan kompetensi yang siswa butuhkan di masa depan. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yakni Profil Pelajar Pancasila, yakni gambaran pelajar Indonesia yang bercirikan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

 


Kamis, 10 November 2022


 

Selasa, 20 September 2022

SPENSAILTIM SUKSES SELENGGRAKAN ANBK TAHUN PELAJARAN 2022-2023


Spensa Iltim News. SMP Negeri 1 Ile Ape Timur (Spensa Iltim) sukses menyelenggarakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang dilaksanakan pada hari Senin-Selasa, 19-20 September 2022. Asessmen ini diikuti oleh siswa-siswi kelas 8 tahun pelajaran 2022-2023 yang berjumlah 45 siswa di tambah 3 siswa sebagai peserta cadangan.

SIswa-Siswi SMPN 1 Ile Ape Timur sedang mengerjakan ANBK

Berbeda dengan pelaksanaan ANBK tahun sebelumnya yang pelaksanaannya  menumpang pada SMPN Satap Waiwaru Ile Ape Timur, pelaksanaan ANBK kali ini dilakukan secara mandiri di sekolah. Kepala SMPN 1 Ile Ape Timur, Kristoforus Lera menyatakan bahwa dari hasil analisis internal, Spensa Iltim siap menyelenggarakan ANBK secara mandiri. Perangkat yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan ANBK seperti komputer, jaringan listrik, dan Internet cukup memadai di Spensa Iltim, karena itu Spensa Iltim sanggup menyelenggarakan ANBK secara mandiri dan dalam moda online.

Melansir laman Pusat Asesmen Pendidikan Kemendikbud Ristek, Asesmen Nasional adalah program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kemendikbud sebagai upaya penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Tentunya dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan. Asesmen Nasional dilaksanakan dengan 3 instrumen yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM Literasi, Numerasi), Survei Karakter dan Survey Lingkungan Belajar. Kepala SMPN 1 Ile Ape Timur mengharapkan bahwa hasil AN bisa memberikan gambaran yang jelas kepada sekolah untuk mengevaluasi kinerja sekolah sesuai delapan standar pendidikan yang ditetapkan pemerintah. Hasil AN juga menjadi pedoman dalam menyusun program kerja dan anggaran sekolah yang nantinya dapat meningkatkan kualitas layanan pendidikan di Spensa Iltim.

AN dilaksanakan selama dua hari. Pada hari pertama dilaksanakan tes Literasi dan Survey Karakter sedangkan hari kedua tes Numerasi dan Survey Lingkungan Belajar. Secara umum pelaksanaan AN pada dua hari ini berjalan lancar dan sukses. Memang pada hari kedua sesi 1, ada sedikit kendala yang terjadi karena listrik padam dan hilangnya koneksi internet. Namun kendala ini bisa segera diatasi ketika beberapa menit kemudian listrik menyala dan jaringan internet kembali normal. Ada juga kendala lain seperti beberapa siswa (4 siswa) tidak bisa log in untuk mengerjakan tes, tetapi kendala ini berasal dari gangguan server pusat dan berlaku secara nasional. Dengan demikian persentase keberhasilan mencapai lebih dari 90% yang ditandai dengan 41 siswa mampu menyelesaikan tes baik itu tes Literasi, Numerasi, Survey Karakter, dan Survey Lingkungan Belajar.

Lebih lanjut Kepala SMPN 1 Ile Ape Timur, menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam menyukseskan kegiatan ini. Ucapan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras untuk mempersiapkan segala sesuatunya, secara khusus kepada proctor dan teknisi ANBK Spensailtim 2022-2023 Sebastianus Suban Koten, S.Pd dan Imran Boli, S.Pd. Juga kepada para pengawas yang sudah bekerja keras mendampingi siswa selama kegiatan. Ucapan terimakasih juga kepada tim konsumsi; Ibu Anisa Anwar, Mathilda Boa, Chrisanta Datlag, dkk,  yang sudah bersusah paya menyediakan menu spesial, pisang rebus, lawar, dan kopi sebagai penambah semangat untuk panitia selama asesmen berlangsung. Tanpa suport dari tim ini pelaksanaan ANBK akan berjalan pincang. (KL)

Kamis, 04 Agustus 2022

PEMILIHAN OSIS


PEMILIHAN OSIS SMPN 1 ILE APE TIMUR

Penyampaian Visi Misi para calon


Lamatokan, Ile Ape Timur (04 Agustus 2022)- SMP Negeri 1 Ile Ape Timur menggelar pemilihan ketua OSIS periode 2022- 2023 dengan sistem layaknya Pemilihan umum, Kamis (4 Agustus 2022). Kegiatan ini diselenggarakan di halaman terbuka SMPN 1 Ile Ape Timur. penyelenggaraan kegiatan ini berujuan untuk memberikan pendidikan demokrasi dan pengetahuan sejak dini tentang tata cara pemilihan bagi peserta didik.

Sebelum dilaksanakan pemilihan OSIS terdahulunya melewati beberapa tahapan dan proses. Dibantu oleh guru pendamping telah dibentuk dua orang panitia yang berasal dari kelas 9 untuk melancarakan kegiatan pemilihan. Putri dan Lita adalah panitia yang ditunjuk oleh guru pendamping. Keduanya sangat antusias dalam menerima tugas yang diberikan oleh guru pendamping. "Sebagai kakak kelas kami siap menerima tugas ini untuk kelancaran sekolah kita", Ungkap Putri penuh semangat. Tahapan awal yang dilakukan adalah mensosialisasikan OSIS kepada seluruh warga sekolah terkhusus siswa- siswi. Pendekatan yang mereka lakukan adalah dengan berkunjung dari kelas ke kelas. Alhasil, cara jitu yang dilakukan membuahkan hasil dengan memunculkan 6 figur dari beberapa kelas yang berbeda. "Pak Guru, dari hasil sosialisasi yang kami lakukan beberapa hari ini kami mendapatkan 6 orang yang siap mencalonkan diri menjadi ketua OSIS", lapor Lita pada guru pembinanya. Melihat ada 6 orang calon yang siap maju maka guru pendamping memberi saran  untuk melobi para bakal calon untuk benar- benar siap diri. Akhirnya, upaya yang mereka lakukan telah berhasil dan menetapkan 4 orang calon. Para calon itu adalah Noldi (8A), Ken (8A), dan Uci (8B), dan Ius (8 B).

Usai penetapan para calon, panitia mengarahkan untuk segera mempersiapkan visi dan misi untuk kemudian dipaparkan kepada para siswa. Selama 4 hari para calon terlihat semangat dan bergembira untuk menghipnotis para pemilih dari kelas ke kelas yang telah dibagi jadwal. Mereka saling menyuarakan harapan besar mereka ketika terpilih menjadi ketua OSIS. "Jika saya terpilih menjadi ketua OSIS nanti, saya akan berusaha memberikan pengertian kepada teman- taman untuk menciptakan situasi yang aman, tertib, dan berkarakter baik", ungkap Uci dalam kampanyenya. kesempatan yang sama pula telah disampaikan oleh Ius. Ius menyampaikan bahwa bila terpilih ia akan mengajak para siswa untuk berdisiplin waktu, kemananan, dan suasana yang tenang dan tertib.  Noldi berkampanye tentang Spensa ILTIM yang tertib, Maju, serta menjaga kebersihan sekolah. Ken dalam penyampaiannya ia terlihat santai dan diakhir kampanye ia berpesan dengan sebuah ajakan, "Sekian visi dan misi dari saya, jangan lupa pilih Ken Watun disiplin dalam waktu, iklas dalam membantu".  Kampanye ini telah dikawal langsung oleh ke 2 orang panitia. 
                                                             
                                            
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Kepala Sekolah dan para guru. Tampak hadir dalam kegiatan pemilihan tersebut Kepala sekolah dan para guru SMPN 1 Ile Ape Timur. Dengan sejumlah peralatan yang seadanya seperti kotak suara dan papan tally yang dibuat serupa pemilihan pada umumnya.

Sebelum memberikan hak suara, terlihat ratusan siswa mengantre di halaman dengan penuh gembira. Dengan mendengar panggilan nama sesuai absen dari panitia maka para pemilih pun menuju ke tempat pemungutan suara yang telah dikawal langsung oleh panitia dan guru. Proses pemungutan berjalan aman walaupun dilaksanakan di halaman  terbuka. Terlihat ke dua orang panitia (Lita dan Putri) sangat sibuk dan melaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Foto:para siswa mengantre pemungutan suara
      
Foto: Kepsek (kanan) meninjau langsung proses pemilihan OSIS


Setelah semua menentukan hak suaranya, dilanjutkan dengan perhitungan suara yang disaksikan langsung oleh semua peserta pemilih. Hasilnya dapat diketahui pada saat itu juga. Dan mendapatkan suara terbanyak adalah Ken (55 suara), disusul Noldi, Uci dan Ius. Pada saat pembacaan kemenangan oleh pantia atas perolehan suara untuk Ken, nampak jelas teriakan sorak- sorai para pendukungnya diikuti suara teriakan. Sedangkan 3 calon lainnya terlihat santai dan enjoi dalam menerima keputusan pemilihan tersebut. Uci berbangga karena pada kesempatan ini dia boleh belajar secara lanngsung tentang demokrasi. Begitu pun Noldi dan Ius. Ketika ditanyai, apa harapan Anda selanjutnya tentang OSIS? Noldi mengharapkan agar kepada semua siswa agar dapat mendukung kepengurusan OSIS untuk kemajuan lembaga SMPN 1 Ile Ape Timur. 

Ken yang merupakan pemenang dalam pesta demokrasi berharap bahwa dalam menjalankan kepemimpinan masa bakti 2022- 2023 semoga semuanya dapat bekerja sama dalam membangun lembaga. "Terima kasih untukmu semua yang telah mendukung penuh saya menjadim ketua OSIS dan besar harapan saya kita bekerja sama dalam membangun sekolah ini. Kita akan menjalankan semua aturan sekolah dan Visi misa saya", Ucap Ken, saat dimintai untuk memberikan sambutannya. 

Kepala SMPN 1 Ile Ape Timur mengatakan kagum dan bangga atas proses yang panitia dan bapak ibu guru pembina lakukan. "Inilah sebuah proses yang kedepannya Anda akan lalui di tengah masyarakat. Mudah- mudahan pemilihan ini sangat memberikan pemahaman kepada kita semua akan demokrasi yang baik", Ungkap Kristo Lera, S.Pd dalam pesan terakhirnya. Semoga dengan adanya proses demokrasi yang dilakukan oleh lembaga SMPN 1 Ile Ape Timur menjadi pengalaman dan pembelajaran yang menjadi bekal kehidupan kita di tengah masyarakat. (ypo)

Selasa, 12 Juli 2022

MPLS SMPN 1 Ile Ape Timur

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah di SMPN 1 Ile Ape Timur

                                            Foto: Kepala Sekolah memberikan sambutan
                                         Foto: Siswa memberi salam dengan penuh semangat

Foto: Siswa Baru angkatan Tahun Pelajaran 2022/2023

Lamatokan, 11 Juli 2022, Sebanyak 58 peserta didik baru di lembaga SMPN 1 Ile Ape Timur kini melakukan kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) bagio peserta didik yang baru.  

Seperti halnya dilakukan sekolah- sekolah pada umumnya, di awal tahun pelajaran yang baru telah dilakukan kegiatan pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru. Masa pengenalan bagi siswa baru yang sebelumnya dikenal dengan istilah MOS (Masa Orientasi Siswa) kini telah diganti dengan istilah MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah). MPLS meupakan kegiatan pengenalan situasi dan kondisi secara langsung bagi peserta didik baru yang telah diprogramkan sekolah dengan maksud agar mendekatkan diri anak dengan lingkungan sekolah. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi peserta didik dan juga para pendidik untuk saling mengenal karakter dan perilaku anak didik. 

Kegiatan MPLS di Lembaga SMP Negeri 1 Ile Ape Timur diawali dengan apel bersama bagi para peserta didik yang baru dan dewan guru dan staf kependidikan SMPN 1 Ile Ape Timur.  Apel dipimpin langsung oleh kepala SMPN 1 Ile Ape Timur, Kristoforus Lera,S.Pd. Dalam sambutannya ia menyampaikan manfaat kegiatan MPLS bagi siswa. Mengawali sambutannya ia memberi semangat kepada para peserta didik dengan ucapan selamat begitu semangat yang diikuti dengan kepalan tangan yang kompak untuk semua peserta apel . "Selamat pagi.... Selamat datang untuk anak- anak. Ini menjadi rumhmu dan buatlah dirimu senyaman mungkin di lembaga SMP Negeri 1 Ile Ape Timur. Beradaptasilah dengan baik disituasi yang baru ini", Ungkap Kristoforus Lera.  Sesungguhnya kegiatan MPLS yang diikuti oleh 58 peserta didik baru dengan penuh antusias dan gembira. Para siswa diharapkan untuk dapat beradptasi dengan baik di lingkungan SMPN 1 Ile Ape Timur. Dalam arahan awalnya pun, beliau menyegarkan kembali kenangan peserta didik yang baru saat mereka  duduk di jenjang Sekolah Dasar. Akan hal ini, Kristoforus menambahkan bahwa penerapan pembelajaran di lembaga SMP Negeri 1 Ile Ape Timur akann berbeda dengan saat berada dijenjang Sekolah Dasar. 

Lembaga SMP Negeri 1 Ile Ape Timur sejak awal Januari 2022 telah menerapkan kurikulum mandiri dalam pembelajaran.  Lembaga telah mengatur waktu pembelajaran secara lugas dan menyesuaikan kondisi pembelajaran setempat. SMPN 1 Ile Ape Timur telah menyiapkan berbagai program kegiatan di sekolah yanmg mendukung kecakapan dan keterampilan siswa untuk bekal dikemudian hari. Sebagaimana tuntutan kehidupan sekarang, anak diharapkan agar memiliki pengetahuan yang baik dan berkarakter yang baik pula. Kepala sekolah berharap agar dalam kegiatan MPLS ini menjadikan siswa bharu yang berkarakter baru pula. "Saya kembali manyampaikan bahwa dengan bergabungnya Anda di lembaga ini berarti Anda telah menentukan pilihan yang pasti dan siap menyesuaikan diri Anda dengan total dan sewasa. Hindarkan kebiasaan kekanak- kanakan Anda seperti menangis, cengeng, atau ke sekolah dengan pakaian yang kotor", nasihat Kepala SMPN 1 Ile Ape Timur dalam sambutannya.

Terlihat aktif dan semangat dalam kegiatan apel pembukaan yang telah diikuti oleh semua peserta apel. Diakhir sambutannya beliau berpesan kepada peserta didik yang baru agar dapat mengikuti kegiatan MPLS dengan baik. "Saya sangat berharap agar kalian dapat mengikuti kegiatan MPLS dengan baik. Ikuti setiap materi yang telah diberikan oleh Bapak/ibu guru. Dengarkan nasihat, petunjuk atau arahan dari Bapak/ Ibu Guru serta taatilah peraturan di lembaga SMP Negeri 1 Ile Ape Timur agar Anda bisa sukses dikemudian hari" tegas Kristo Lera. Masa pengenalan bagi peserta didik menjadi bekal dan panduan selama berproses di lembaga SMPN 1 Ile Ape Timur. Untuk diketahui bahwa kegiatan MPLS DI SMPN 1 Ile Ape Timur dimulai sejak tanggal 12 Juli dan berakhir pada tanggal 14 Juli 2022. Dalam kegiatan tersebut telah diisi dengan berbagai kegiatan yang dijadwalkan. Kegiatan ini berupa penyampaian materi dari Bapak/ Ibu guru dan pengamatan langsung oleh siswa baru yang dipandu langsung oleh Bapak/ Ibu guru dan siswa kelas 8 dan 9. (Spensailltim)


Jumat, 10 Juni 2022

LAUNCHING BULETIN SPENSA ILTIM

Gema Literasi, Spensa Ile Ape Timur Launching Buletin Budi Dike

                  Foto: Kepala Dinas Pendidikan (Kiri) dan Kristoforus Lera (Kanan)

Lamatokan, Ile Ape Timur, 6 Juni 2022– Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata telah mendorong banyak sekolah untuk menerapkan budaya baca. Minat baca harus terus dikembangkan oleh sekolah agar menjadi kebiasaan bagi peserta didik dan guru.

Mengacu pada visi SMP Negeri 1 Ile Ape Timur terwujudnya peserta didik yang berkarakter, berjiwa nasional,  literat, menguasai teknologi dan informatika, peduli lingkungan serta berdaya saing global kemudian diwujudkan dalam misi menanamkan kebiasaan warga sekolah yang mencerminkan keimanan dan ketakwaan kepada   Tuhan Yang Maha Esa, Menanamkan kebiasaan warga sekolah yang memiliki budaya dan karakter yang baik. Lebih spesifik lagi diuraikan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dengan melaksanakan pengembangan diri melalui kegiatan literasi dan pengembangan bakat minat. Disamping itu sekolah mengembangkan cinta budaya dan lingkungan sekolah yang kondusif serta nyaman. Banyak cara sekolah untuk mengajak siswa dan guru mencintai membaca buku, salah satunya adalah yang dilakukan SMPN 1 Ile Ape Timur dengan menggelar launching bulletin Budi Dike.

Dalam pelaunchingan buletin tersebut turut hadir Kepala Dinas Pendidikan, Anggota DPR, Camat Ile Ape Timur, Ketua Komite, dan juga para orang tua wali. Sebelum mengikuti kegiatan pelunchingan Buletin Budi Dike, Kadis bersama rombongan dijemput dengan pantun dan tarian dari siswa- siswi SMPN 1 Ile Ape Timur. Terlihat meriah dalam penyambutan ini karena disepanjang jalur menuju Aula pelunchingan telah disediakan pajangan karya hasil siswa. Disetiap jejeran teras telah disiapkan setiap hasil karya pada stan yang tersedia. Ada beberapa stan seperti Stan Mading SIMPATIKA, Stan Kerajinan, Stan Buletin Budi Dike, dan yang membuat pengunjung legah adalah Stand Seni Budaya sebagai tempat untuk berfoto selfi usai kegiatan. Nampak berjejer rapi buku-buku tulisan siswa dan kumpulan hasil kerajinan siswa yang terbuat dari bahan bekas dan juga alami . Terlihat para siswa tampak aktif dan senang dalam kegiatan memamerkan hasil mereka di stan- stan yang telah disiapkan karena bagi mereka adalah hal yang baru.  ”Saya senang, karena sudah banyak tulisan yang saya hasilkan lewat bimbingan Bapak/ Ibu guru” ujar  Paskalita Peri, siswa kelas 8.

  Walaupun program budaya baca di SMPN 1 Ile Ape Timur ini sudah terlaksana sejak tahun 2021, namun baru dideklarasikan pada senin, 6 Mei 2022. ”Betul, kami baru melaunchingnya sekarang. Program budaya baca sudah berjalan hampir satu tahun. Banyak program yang telah dilaksanakan di SMPN ini dan pada akhirnya diterbitkan buletin Budi Dike, Yotube,dan Website SMP Negeri 1 Ile Ape Timur.  Para siswa harus sedini mungkin didekatkan dengan buku agar minat baca mereka menjadi baik. Hasil membaca kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan untuk dipublikasikan.  Selain siswa, guru-guru disini juga wajib membaca dan menulis” ujar Kristoforus Lera, Kepala SMPN 1 Ile Ape Timur.  

SMP Negeri 1 Ile Ape Timur terus mengembangkan program budaya baca dan menulis seperti pantun, puisi, cerpen, opini, berita, renungan, dan makalah. Hal sederhana ini menjadi bagian terpenting yang dituangkan dalam diri anak didik. “Kami berupaya untuk terus menanamkan budaya tulis dan baca sejak dini dan terus mengakar. Tidak hanya sampai disini tetapi program ini agar bisa berkelanjutan. Kami memohon dukungan semua pihak dalam penerbitan buletin selanjutnya”. Tambah Kristo Lera.

Pihak pemerintah kecamatan Ile Ape Timur dalam sambutannya yang diwakili oleh Sekretris Camat Ile Ape Timur menitipkan pesannya kepada pemerintah daerah terkhusus Dinas Pendidikan untuk selalu meninjau secara langsung kondisi SMP N 1 Ile Ape Timur. "Kepada kita semua sebagai payung lembaga pendidikan agar selalu meninjau secara langsung kondisi sekolah", kata Sekcam Ile Ape Timur. Harapan yang sama pun telah disampaikan oleh Sekretaris Komisi III, Alex Lewotobi dalam sambutannya. Anggota DPRD Kabupaten Lembata dari Fraksi PKB menuturkan bahwa semangat belajar anak didik mestinya ditanamkan dalam diri agar bisa mewujudkan mimpi. Sekolah adalah tempat berproses untuk keberlangsungan hidup kita. Dukungan senada diutarakan oleh Sebastianus Muri, Anggota DPRD Kabupaten Lembata dalam sambutannya. "Menyambung program Mentri Nadiem Makarim tentang kurikulum merdeka, kini lembaga SMP Negeri 1 Ile Ape Timur telah menerjemahkan dan melaksanakannya demi anak bangsa". Anak didik telah merasakan kemerdekaan belajar. Mengakhiri sambutannya, Muri  menyerahkan uang tunai sebesar Rp.2.000.000 sebagai bentuk dukungan mereka akan karya anak didik di SMP Negeri 1 Ile Ape Timur.

Kegiatan pelaunchingan Buletin Budi Dike yang dilakukan oleh lembaga SMP Negeri 1 Ile Ape Timur merupakan salah satu proses untuk mengantar anak untuk memulai dan mencintai literasi. “Kami sangat mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan ini, apalagi mendapatkan dukungan dari komite sekolah dan orang tua siswa,. Ini menjadi bahan gerakan kami untuk mendorong sekolah – sekolah lainnya membuat program budaya baca.” ujar Kadis Pendidikan, Anselmus Ola, dalam sambutannya. Dia berharap agar pendidikan berfokus pada karakter anak didik. Pendidikan menjadi fondasi bagi setiap individu dalam menapaki kehidupan selanjutnya. "Kondisi karakter anak didik di sekolah saat ini sungguh sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, lewat kegiatan literasi ini anak lebih banyak diberi ruang dan waktu yang cukup untuk mengembangkan karakter mereka", tegas Kadis Pendidikan Kabupaten Lembata. Mewujudkan Literasi sejak dini adalah harapan semua lembaga formal maupun non formal. Dalam kegiatan pelaunchingan ini sangat didukung penuh dengan kehadiran para orang tua/ wali anak didik. Mengakhiri sambutannya beliau berpesan agar sekolah- sekolah sudah semestinya membangkitkan dan terus mendorong anak didik dalam semangat berliterasi. Pesan tersebut kemudian diakhiri dengan ditabuhnya gong pelaunchingan sebagai bentuk dukungan dan diluncurkan buletin Budi Dike untuk kalangan umum.

            Program Gerakan Literasi Sekolah yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Ile Ape Timur telah menghasilkan  berbagai tulisan kemudian disatukan dalam sebuah buletin. Program ini tentunya berkelanjutan untuk menumbuh kembangkan bakat, potensi, dan minat anak didik. Masing-masing buletin yang telah terbit berisi tulisan peserta didik SMP Negeri 1 Ile Ape Timur. Bapak/Ibu guru juga memberi teladan dalam kegiatan literasi dengan menulis beberapa opini, bahkan puisi dan cerpen. Di era pandemi dan berbagai bencana yang menimpah wilayah Ile Ape Timur sangat diharapkan  peran serta wali murid. Kegiatan  melaunching buletin edisi pertama ini menjadi patokan perdana yang terus mengakar sepanjangn belajar. Bulletin ini kemudian didistribusikan kepada semua kalangan untuk membantu kelancaran edisi selanjutnya.

Dalam kegiatan launching bulletin ini telah resmi Anda untuk mengikuti perkembangan lembaga SMPN 1 Ile Ape Timur dengan mengunjungi Website sekolah www.smpn1ileapetimur.sch.id, akun youtube SMP Negeri 1 Ile Ape Timur, dan bisa berkunjung ke akun facebook Spensaileapetimur. Kini para siswa juga kalangan umum sudah bisa memanfaatkan Link SMPN 1 Ile Ape Timur. Link tersebut telah ada tertulis di sampul buletin Budi Dike terutama di edisi pertama ini.Tentunya kita semua berharap peserta didik bisa memanfaatkan semua link ini untuk mengetahui perkembangan baik ketika masi di SMPN 1Ile Ape Timur maupun setelah tamat. Harapan yang lain Gerakan Literasi Sekolah semakin berkembang dan Buletin Budi Dike bisa hadir setiap tahun atau satu semester sebagai salah satu motivasi peserta didik dalam berliterasi. (ypo) 








                                      Foto: Penyerahan Buletin Budi Dike




Selasa, 07 Juni 2022

Buletin Budi Dike Edisi I

Rabu, 11 Mei 2022

Kurikulum Merdeka; Sudah Siapkah Kita?

 

Kurikulum Merdeka; Sudah Siapkah Kita?

(Kristoforus Lera)

Tulisan ini adalah hasil refleksi saya atas pemberlakuan kurikulum baru yakni Kurikulum Merdeka yang saat ini sedang gencar disosialisasikan pada seluruh sekolah di Indonesia. Pada awal kemunculannya, saya merasa agak bingung dan penasaran, kenapa kurikulum berganti lagi. Ada banyak pertanyaan yang muncul di benak saya, apakah kurikulum sebelumnya tidak efektif, kurang sesuai dengan kebutuhan siswa, kurang sesuai dengan tuntutan zaman, atau kurang apalagi sehingga harus diganti. Jargon “ganti menteri ganti kurikulum” kembali hadir dalam benak saya mengiringi rasa penasaran saya.

Saya kemudian mencoba mengingat kembali pelaksanaan Kurikulum 2013 yang sampai saat ini juga masih berlaku di sebagian besar sekolah di Indonesia. Berdasarkan pengalaman saya, sejak diluncurkan pertama kali pada tahun 2013, yang diawali dengan sosialisasi dan pelatihan guru serta kepala sekolah yang juga sangat gencar seperti saat ini, hasil evaluasi pelaksanaannya belum pernah disosialisasikan ke sekolah. Data hasil evaluasi tingkat sekolah, tingkat kabupaten, dan tingkat propinsi oleh kementerian Pendidikan atau oleh Dinas Pendidikan sampai saat ini belum saya ketahui. Mungkin saya yang kurang update ataukah memang belum disosialisasikan sama sekali sehingga sampai saat ini bukan hanya saya, tetapi sharing sebagian besar guru di Lembata mereka juga belum tahu.

Situasi yang saya alami ini memicu banyak pertanyaan, apakah guru dan kepala sekolah sudah mengetahui hasil evaluasi Kurikulum 2013 di sekolahnya? Apakah guru dan kepala sekolah tahu kelemahan kurikulum sebelumnya? Apakah kurikulum ini perlu diganti?  Dan pertanyaan yang lebih menggelitik lagi yakni siapkah guru dan kepala sekolah mengimplementasikan kurikulum baru di sekolahnya masing-masing? Saya sampai berujar kepada rekan-rekan guru di sekolah, Kurikulum 2013 saja mungkin ada sekolah atau guru yang belum melaksanakannya atau bahkan belum mengetahuinya dan saat ini harus diganti lagi dengan kurikulum baru.

Apa itu Kurikulum merdeka?

Untuk menjawab rasa penasaran saya terhadap Kurikulum Merdeka, saya mencoba mencari berbagai informasi dari website Kementerian Pendidikan sampai pada materi-materi pelatihan yang berseliweran di WA grup. Setelah mencermati berbagai referensi, saya menemukan bahwa esensi dari Kurikulum Merdeka adalah menggali potensi terbesar para guru dan peserta didik untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri. Kebijakan Merdeka Belajar memberikan kemerdekaan bagi unit pendidikan untuk berinovasi menyesuaikan dengan budaya, kearifan lokal, sosio-ekonomi dan infrastruktur yang ada. 

Alasan mendasar lain munculnya kurikulum ini adalah bahwa tidak efesiennya Kurikulum 2013 di sekolah ditinjau dari cakupan materi. Materi yang ada dalam rancangan kurikulum saat ini sangat padat, sehingga tidak cukup waktu untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik, apalagi di masa pandemi seperti ini. Ada banyak siswa yang tidak mampu memahami bacaan sederhana ataupun menerapkan konsep matematika dasar. Berangkat dari krisis pembelajaran tersebut, Kemendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengeluarkan kebijakan untuk menyederhanakan kurikulum pendidikan yang terlalu padat tidak efisien. Kurikulum sebelumnya yang kurang fleksibel diubah menjadi lebih fleksibel.

Dalam rilis yang disiarkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem menyebutkan beberapa keunggulan Kurikulum Merdeka. Pertama, lebih sederhana dan mendalam, karena kurikulum ini akan fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya.   Kemudian, tenaga pendidik dan peserta didik akan lebih merdeka karena bagi peserta didik, tidak ada program peminatan di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Sedangkan bagi guru, mereka akan mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik. Lalu sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik. 

Keunggulan lain dari penerapan Kurikulum Merdeka ini adalah lebih relevan dan interaktif di mana pembelajaran melalui kegiatan proyek akan memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual, misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.  

Implementasi Kurikulum Merdeka ini didukung melalui penyediaan berbagai macam fasilitas. Seperti penyediaan perangkat ajar: buku teks dan bahan ajar pendukung. Pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru, kepala sekolah, dan lain-lain. Ada juga platform pembelajaran yang diluncurkan seperti Merdeka Mengajar. Melalui platform ini guru bisa mendapatkan pelatihan mandiri dan berkualitas, serta dapat mengaksesnya secara mandiri, kapan dan di manapun. Guru juga bisa berbagi karya kepada yang lain melalui platform ini.  Misalnya, guru membentuk komunitas belajar untuk saling berbagi praktik baik dalam menerapkan Kurikulum Merdeka, baik di sekolah maupun di komunitasnya.

Implementasi Kurikulum Merdeka di SMPN 1 Ile Ape Timur

Memang harus diakui pada kurikulum sebelumnya, muatan kurikulum terlalu padat sehingga mengurangi kreativitas guru dan siswa dalam pembelajaran. Guru lebih focus untuk menyelesaikan materi yang ada dalam silabus di mana materi tersebut sudah ditetapkan dari kementerian dan harus di selesaikan oleh satuan Pendidikan. Bagaimana siswa berproses secara baik seperti berpikir kritis, melakukan problem solving, mengkomunikasikan ide dan gagasan, mengembangkan literasi, kurang mendapat perhatian dari guru dalam pembelajaran. Padahal kompetensi-kompetensi inilah yang dibutuhkan siswa sebagai bekal hidup mereka kelak. Waktu terbatas menjadi alasan klasik untuk membenarkan tindakan ini. Alasan lain terkait metode pembelajaran yang juga menjadi sumber kelemahan kurikulum sebelumnya yakni pembelajaran berbasis proyek, kurang mendapat perhatian guru. Padahal model ini sangat baik di mana siswa diberi kebebasan untuk menyelesaikan sebuah proyek dengan segala potensi dan kreativitas yang dimiliki.

Situasi ini berubah Ketika pandemic covid 19 melanda. Karena keterbatasan waktu, Sekolah diberi kesempatan untuk mendesain kurikulum pembelajarannya sendiri termasuk materi yang akan diajar. Oleh karena itu, pada bulan November tahun 2021 ketika ditunjuk menjadi kepala sekolah di SMPN 1 Ile Ape Timur, saya langsung mengimplementasikan Kurikulum Mandiri di sekolah. Ada tiga tawaran kurikulum yang diberikan kementerian Pendidikan di tengah situasi darurat covid-19. Yang pertama, adalah satuan pendidikan tetap menggunakan kurikulum nasional, opsi kedua adalah menggunakan kurikulum darurat bagi satuan pendidikan yang membutuhkan kurikulum dengan standar dan kompetensi dasar yang lebih sederhana. Selanjutnya opsi ketiga adalah satuan pendidikan melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri. Saya memilih opsi ketiga dalam implementasi kurikulum tahun pelajaran 2021-2022 karena saya berpikir bahwa sekolah lebih mengetahui kebutuhan pembelajaran saat ini sehingga akan lebih efektif jika sekolah menyusun sendiri kurikulumnya disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

Implementasi Kurikulum Mandiri kami awali dengan menyusun dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kami menyusun silabus dan bahan ajar berupa modul ajar untuk menjadi pedoman pembelajaran di sekolah. Silabus ini kami susun dengan mengambil beberapa kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran dan juga penambahan KD tertentu oleh guru mata pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Kegiatan belajar mengajar di kelas dilakukan selama empat hari (Senin-Kamis) sementara hari Jumat dan Sabtu untuk kegiatan literasi dan pengembangan diri.   

Kurikulum mandiri yang kami implementasikan di sekolah berfokus pada penguatan karakter, literasi, dan penguasaan teknologi informasi. Kami menyediakan waktu khusus pada jam regular sekolah setiap hari Jumat dan Sabtu untuk mendukung kegiatan ini. Literasi yang kami kembangkan dilaksanakan setiap hari Sabtu dengan beberapa kegiatan yakni; membaca buku dan menulis sinopsis (satu buku setiap bulan), menulis rubrik bulletin sekolah (buletin diterbitkan setiap semester), mengisi tulisan/karya di website sekolah, dan menulis renungan mingguan (sesuai agama masing-masing). Pada kegiatan pengembangan diri siswa memilih salah satu bidang sesuai bakat dan minat yang selanjutnya dibimbing setiap hari Jumat (Karya Ilmiah Remaja, Olimpiade Matematika, IPA, IPS, Vokal grup, melukis, futsal, voli, badminton, dan atletik).

Untuk pengembangan karakter spiritual dilakukan kegiatan pembiasaan yakni berdoa dan mendengarkan renungan harian (hasil tulisan siswa dalam kegiatan literasi) pada setiap apel pagi, sedangkan untuk pengembangan karakter sosial dilakukan beberapa kegiatan pembiasaan di sekolah yakni penegakan disiplin harian (datang tepat waktu dan laksanakan piket harian) serta pembiasaan gerakan “senyum, sapa, salam”. Selanjutnya untuk pengembangan teknologi informasi saya menerapkan program digitalisasi sekolah di mana para guru dilatih menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Guru melakukan pembelajaran menggunakan bahan ajar digital (modul/media digital) dan juga melakukan penilaian dengan menggunakan aplikasi pembelajaran digital (google form, Ispring suite,dll). Sedangkan para siswa dilatih untuk trampil menggunakan Microsoft office dan Internet dalam pembelajaran. Pembelajaran TIK untuk siswa di sekolah difokuskan pada kedua kompetensi ini yakni penguasaan Microsoft office dan penggunaan internet.

Dengan beragam aktivitas sekolah yang kami jalankan dalam kurikulum mandiri yang sudah kami kembangkan, saya kemudian membandingkan dengan ulasan tentang implementasi Kurikulum Merdeka yang saat ini sedang digalakkan. Saya berasumsi bahwa kurikulum merdeka yang digaungkan saat ini prototipenya sudah kami jalankan di sekolah kami walaupun dalam implementasi yang masih terbatas. Artinya kami bisa bernapas lega bahwa apa yang sudah kami laksanakan selama ini tidak keliru atau menyimpang jauh dari kurikulum baru yang sedang diujicobakan. Kami butuh beberapa penyesuaian lagi dalam implementasinya seperti focus pembelajaran di kelas pada pembelajaran berbasis proyek (project Based Learning), modul ajar atau bahan ajar untuk guru dan siswa, pembelajaran berbasis IT, dan assessment pembelajaran yang lebih utuh.

Analisis kesiapan Sekolah

Setiap kebijakan yang dibuat tentunya dimaksudkan untuk kebaikan bersama. Pembuat kebijakan di negara ini pasti sudah memperhitungkan berbagai aspek sebelum memutuskan untuk digunakan. Demikian juga Kurikulum Merdeka yang saat ini sedang gencar disosialisasikan dan diimplementasikan di sekolah-sekolah. Pasti ada banyak hal baik, ada banyak inovasi yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia sesuai kebutuhan global saat ini. Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah sejauh mana kesiapan sekolah dalam hal sumber daya guru dan kepala sekolah serta fasilitas pendukung dalam menyambut kurikulum ini.

Dari pengalaman pribadi saya sebagai pendidik yang sudah bekerja lebih dari sepuluh tahun, saya melihat bahwa semua kurikulum yang diimplementasikan di sekolah pada dasarnya sudah sangat baik dan sesuai dengan tuntutan kebutuhan siswa saat ini. Yang menjadi masalah adalah sejauh mana kurikulum itu bisa diterapkan pada seluruh lapisan sekolah baik di kota ataupun di pelosok dan di desa-desa terpencil. Sering kali kebijakan yang bagus tidak berujung baik, karena ketidakmampuan sekolah untuk menerapkan kebijakan itu. Kita tidak ingin kurikulum ini bernasib sama seperti kurikulum-kurikulum sebelumnya. Belum merata diimplementasikan tetapi sudah divonis gagal dan harus segera berganti atau seperti pepatah lama mengatakan layu sebelum berkembang.

Oleh karena itu, kurikulum baru ini harus benar-benar disosialisasikan secara baik, harus sampai pada akar rumput.  Perlu dipastikan bahwa semua komponen sekolah memahami inti dari aturan ini, sehingga mereka mampu menerapkannya dalam proses pembelajaran. Dan yang paling penting adalah pendampingan, pengawasan dan evaluasi yang harus dilakukan secara berkala. Semua pemangku kebijakan mulai dari pusat sampai kabupaten harus mengambil peran ini jika ingin implementasi kurikulum ini berhasil. Pengalaman selama ini sudah membuktikan demikian. Jangan sampai jargon “ganti menteri ganti kurikulum” menjadi terbukti.

Selasa, 26 April 2022

UJIAN PRAKTIK, KEMBANGKAN KETERAMPILAN ANAK DIDIK.

UJIAN PRAKTIK, KEMBANGKAN KETERAMPILAN ANAK DIDIK.

SMP Negeri 1 Ile Ape Timur, Kabupatel Lembata  telah menggelar Ujian Praktik bagi siswa- siswa kelas IX tahun Pelajaran 2021/ 2022. 
Anak didik dilatih dan diasah kemampuannya yang terintegrasi dalam setiap mata pelajaran. 
Senin, 25 - 28 April 2022 adalah waktu yang disiapkan lembaga SMP N 1 Ile Ape Timur untuk melakukan kegiatan Praktik bagi siswa- siswi tersebut. 
Hari senin, 25 April 2022 terlihat anak memeragakan beberapa gerakan Tarian seperti Tarian Turun Kebun, Tarian Minang, Tarian Nuhe Lute (Nelayan yang sedang mecari ikan).

Tarian Turun Kebun



                                                                        Tarian Minang
                                                                Pertunjukan Busana Lamaholot

                                            Pose Pengawas, 

Lamatokan, 25 April 2022


Sabtu, 23 April 2022

US Spensa Iltim


Siswa-siswi Spensa Iltim sedang mengerjakan US Tahun Pelajaran 2021-2022







 

Jumat, 22 April 2022

Alam Jiwa Kita

 

Alam Jiwa Kita

Oleh Yohanes Paulus Ola Demonloku

Foto: Pulau Siput Sare Dame

Alam adalah payung kehidupan bagi segala makhluk hidup dan mati yang terkandung di dalamnya. Makhluk hidup memerlukan alam sesuai kebutuhannya. Begitu pun makhluk yang tak bernyawa tentu menempatkan posisi sediakala penciptaan pemula dari Yang Maha Kuasa. Ketika kita melindungi dan memperbaharui alam secara berkelanjutan tentu alam pun memberi kita nafas yang panjang yang hidup dan menghidupkan. Sebaliknya, alam dibaharui dengan tidak dibaharui maka akan mendatangkan malapetaka. Alam membuat kita menangis, merintih, dan tentunya berujung DUKA NESTAPA.

Berbagai bencana alam yang terjadi belakangan ini seperti erupsi Gunung Ile Lewotolok, banjir bandang 4 April 2022 yang memporak- porandakan beberapa wilayah di negeri ini, dan sebagainya, sebenarnya bukan sekedar fenomena alam biasa tetapi merupakan buah dari perbuatan manusia yang telah salah mengelola alam.

Banjir dan tanah longsor pada musim penghujan terjadi akibat ulah masyarakat merusak hutan secara liar. Banyak masyarakat yang membudidayakan ternak (kambing) yang membutuhkan dedauanan setiap hari namun tidak berpikir bahkan berbuat untuk bagaimana daun itu ada? dan Apa manfaat pohon?

Peternak berlomba-lomba untuk menebang pagi,siang,dan sore hari di lahan-lahan hijau sehingga semakin sedikit tempat untuk menampung air hujan, dan sebagai akibatnya pada musim kemarau terjadi kekeringan dan pohon pun ikut binasa dengan tangan jahil para perusak alam.

Ada perilaku lainnya yang juga menjadi penyebab tragedi ini. Dahulu kala,nenek moyang kita menempati pemukiman dengan berbagai cara dan mempertimbangkan struktur tanah dan alam. Dengan kemampuan mereka yang serba terbatas saat itu nenek moyang telah membuat "beliko" (bebatuan yang disusun berbanjar di pinggir kmpung) untuk mencegah dan melindungi ketika intensitas hujan tinggi. Hal ini telah terpikirkan dan dibuat oleh nenek moyang secara permamen dam berkelanjutan demi anak cucu dalam wilayah itu. Namun, Semua sia-sia belaka. Lagi-lagi tangan-tangan perusak kembali merabah dan merusak dengan cara berpikir instan.

Peternak dan penambang batu "beliko" tersenyum manis karena sesen dua sen telah masuk ke kantong pribadi mereka. Tapi,apakah mereka berpikir tentang dampak buruk perbuatan ini???

Mungkin....... Semua ini karena tuntutaan ekonomi keluarga. Nah,,,,alasan klasik. "Dunia tak selebar daun kelor" Berusaha dan berupayalah tanpa mengorbankan orang lain dan isi alam lainnya.

Pandangan saya bahwa lingkungan dan manusia diciptakan membentuk suatu ikatan ibarat suami isteri, saling membutuhkan dan saling menjaga. Alam diciptakan dalam sistem yang padu dan kokoh dan tentu "tak dapat diceraiberaikan". Kita yang mendiami wilayah bumi wajib menjaga ketentuan hukum alam yang pasti,teratur,dan konsisten. Alam tak mengenal kata negosiasi. Menjaga alam tidak mengenal kompromi.

Seperti yang sudah saya gambarkan tersebut bahwa masyarakat (pemilik,penghuni,dan pemerintah) memiliki peran untuk mengeksplorasi kekayaan bumi untuk kemanfaatan alam seluas-luasnya bagi kita sendiri. Namun,bereksplorlah dengan penuh kesadaran dan berkelanjutan. Eksplorasilah dengan tetap menjaga kekayaan agar tidak punah sehingga generasi selanjutnya dapat melanjutkan ekplorasi itu. Eksplorasi tanpa menghilangkan keaslian alam itu sendiri sehingga alam terus berdamai dengan kita. Jangan sebaliknya, Mala petaka menjemput masyarakat barulah  kita berpikir untuk melakukan aksi jitu "Sare Dame" dengan alam. Sebuah aksi yang tidak diatur secara hukum oleh alam. Itu ulah kita terhadap alam dan saatnya kita juga yang harus berulah untuk alam.

Namun dalam perkembangan saat ini tuntutan kebutuhan hidup manusia yang semakin bertambah menyebabkan semua kebutuhan tersebut diberatkan kepada alam melampaui daya dukungnya. Kondisi ini didorong oleh perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi. Bangunan raksasa merajalela wilayh alam. Alam tak bersalah,namun mengalirnya banyak uang ke desa-desa membuat masyarakat berpikir instan dengan menggadaikan alamnya sendiri dengan uang. Kita melihat bersama bahwa setelah dibangunnya gedung megah tetapi tidak dimanfaatkan gedung tersebut sesuai peruntukannya. Lahan yang hijau telah digadaikan dengan rupiah dan hasilnya tidak dinikmti sepanjang hayat.

Manusia terlalu banyak memanfaatkan alam sehingga menyebabkan terjadinya perubahan tatanan kehidupan dan hukum alam. Akibatnya, alam mengalami perubahan dan kerusakan yang pada akhirnya berdampak pada kehidupan manusia.

Oleh karena itu, diakhir tulisan ini saya mengajak kita melihat alam layaknya kita memandang istri/ suami, dan anak dengan penuh kasih. Melihat dengan sadar tanpa harus menyakitinya. Bila melihatnya tandus dan kian gundul hendaklah “gondrongkan” alammu dengan aksi “Hijaukan Bumi”. Bila melihatnya kehausan dan kekeringan, segarkan alammu.

“Ayo, Hijaukan Alammu dengan 1000 Anakan”

Budayakan potong 1 pohon,tanam 5 pohon demi anak dan cucu kita.

Pastikan cucu cece kita jangan mencaci maki kita pada saatnya mereka menghuni alam yang telah kita huni. (*ypo)