SPENSA
ILE APE TIMUR ITU INDAH
Oleh:
Maria Imakulata Ina
Namaku
Ima.Aku bersekolah di SMPN 1 Ile Ape Timur, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten
Lembata. Saya duduk di kelas VIII/a. Suatu hari di pagi yang cerah, aku dan
sahabatku Tia pergi ke sekolah bersama-sama.
Tya adalah teman baik ku dari sekolah dasar. Ia adalah sahabat yang
menemaniku dalam suka, duka, sepi ,
dan tawa. Masi banyak hal lain lagi yang ia lakukan buat ku.
O…ya, guru wali kelas kami yang bernama Pak
Oleng, Sapraan akrab kami. Pak
Oleng orangnya tegas, terkadang saya juga takut saat melihat wajahnya yang
bengis. Namun, Pak guru wali kelas kami itu orangnya selalu memperhatikan
anggota kelasnya.
Tak
terasa kami berdua pun tiba digerbang sekolah SMPN Ile Ape Timur. SMPN 1 Ile
Ape Timur di singkat SPENSA ILTIM adalah julukan sekolah kami, jika diadakan
perlombaan. Sekolah kami terletak di sebuah desa yaitu desa Lamotokan,
Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata. Letak sekolah kami yang sangat
strategis untuk jangkauan beberapa wilaya pendatang yang meyekolahkan anaknya
di SMPN 1 Ile Ape Timur, seperti Desa
Lamawolo, Desa Bao Lali Duli, Desa Lamaau, dan beberapa orang dari luar
kecamatan Ile Ape Timur pun bersekolah
di SMPN 1Ile Ape Timur. Saat kami tiba di sekolah dan menuju gerbang kami
bertemu dengan Bapak/ibu guru piket yang sedang
menunggu anak sekolah yang lain. Kami
berdua melangkahkan kaki menuju
ke gerbang sambil memberi salam kepada
Bapak/Ibu guru piket, ’’Selamat pagi Pak’’, salam kami. ‘’Selamat pagi juga
Nak. Jawap Bapak/ ibu guru piket tersebut kepada kami. Kami pun terus melangkah
masuk dan bertemu dengan teman teman ku yang sudah datang terlebih dahulu sambil
meyapa mereka. ’’Hai,selamat pagi teman – teman’’, Sapa kami kepada salah satu
sekelompok teman ku. ‘’Selamat pagi juga.’’ Jawab teman –teman ku.
Kami
pun bergegas menuju ke ruangan untuk
meyimpan tas dan mengambil peralatan
yang di digunakan untuk membersikan lingkungan sekolah. Alat pembersihan
sederhana yang kami gunakan berupa sapu
dan tempat sampah. Kami pun bergegas menuju halaman sekolah untuk
mengikuti kegiatan pembersihan tersebut. Kami sangat senang karena ada beberapa
teman laki- laki kami yang sangat bersemangat membersikan halaman
tersebut,sehingga membuatku turut bersemangat. Sehingga seluruh halaman sekolah
sangat bersih dipandang rapih dan bersih. Ada seorang temanku yang bertanya
kepadaku, ’’Hari ini kita lakukan kegiataan apa saja? ’’Hari ini kita melakukan
kegiatan literasi dan holtikultura” jawabku kepada temanku.
Holtikultura
adalah salah satu proyek yang baru saja diadakan oleh sekolah kami. “teng teng
teng”, lonceng pun terdengar sangat nyaring ditelingaku pertanda jam apel
bendera pun tiba. Aku pun mengajak temanku untuk mengikuti apel bendera. Di
sana aku diajak oleh temanku untuk menjadi petugas pengibaran bendera,’’Ima, Apakah
kamu mau menjadi petugas pengibaran bendera?”,tanya Santi dan Okta kepadaku,
’’Ya, aku mau”, jawabku kepada kedua teman ku. Aku pun langsung mengikuti kedua
teman ku untuk mengambil bendera. Kami pun langsung mengikuti apel bendera
tersebut walaupun masi ada sedikit kesalahan yang kami lakukan. Selesai apel
bendera kami pun mendengar pengumuman yang disampaikan oleh kepala sekolah di
situ kami ditegur oleh kepala sekolah karena melakukan kesalahan pada saat
pengibaran bendera .’’Bagi petugas pengibaran bendera masi ada sedikit
kesalahan yang telah kalian lakukan tadi. Pada saat pengibaran bendera lain
kali jangan lakukan kesalahan itu lagi dan haruslah kalian berlati terlebi
dahulu jika ingin menjadi petugas pengibaran bendera” “Baik Pak lain kali kami
tidak akan mengulangi hal seperti itu lagi, jawab kami bertiga kepada kepala
sekolah sambil menunduk kepala karena
merasa bersalah. Kami pun diberi pengumuman juga oleh bapak ibu guru piket
bahwa setela kegiatan literasi diadakan peroyek holtikultura di lingkungan
sekolah kami. Selesai memberikan pengumuman tersebut kami pun di bubarkan oleh
bapak ibu guru piket dan diarakan ke kelas masing- masing.
Semenjak
diluncurkan kurikulum merdeka yang menjadi panduan di sekolah kami dalam
mengelola pendidikan kami disodorkan oleh Bapak/ Ibu guru untuk melakukan
kegiatan Literasi dan projek. Didalam ruangan kami ada beberapa teman yang
sangat bersemangat meyelesaikan buku-buku literasi. Mereka, sehingga aku pun bersemangat menulis
buku literasiku karena adanya literasi. Pikiran kami menjadi lebi luas dengan
adanya kegiatan ini. Terdengar suara lonceng berbuyi ditelingaku bertanda jam
literasi tela selesai dan di ganti dengan jam projek. Kami pun diarakan oleh Bapak
ibu guru pendamping kami untuk melakukan penanaman bibit terung. Dalam
penanaman bibit terung kami harus melihat secara langsung sekaligus belajar
bagaimana cara menanam bibit terung dan meyiapkan bahan- bahannya. Ternyata dalam menanam bibit terung bahan –bahannya
sangat muda. Bahan- bahan tersebut berupa baskom bekas, botol, akua bekas, polibek
,arang, serbuk, pupuk kandang dan lain- lain. Setelah itu, kami diadakan untuk
pergi ke lab untuk menonton secara langsung bagaimana cara dalam menanam bibit
terung sehingga terung tersebut menghasilkan buah yang begitu banyak dan buanya
akan tumbuh besar. Setelah kami menyaksikan secara langsung literasi digital
tentang penanaman bibit terung bersama pendamping saatnya kami pun bergegas ke lokasi
peroyek untuk memulai penanaman bibit terung. Dalam menanam bibit terung aku
sambil berkata kepada salah satu temanku, ‘’Semoga besok- besok terung ini akan
tumbuh dan menghasilkan buah yang begitu besar sehingga indah di pandang dan
bermanfaat bagi kita .seperti yang ada di dalam video yang kita amati secara
langsung tadi”, ujarku kepada salah satu temanku sambil tertawa,’’Hhhhhh
sudalah ‘’jawab salah satu teman ku kepada ku sambil tertawa kegirangan saking semangatnya kami
menanam tak terasa matahari pun semakin panas membakar kulit kami .akibat panasnya
matahari yang membakar ragaku ,membuat rasa dahaga sudah mulai merasa haus
karna itu kami pun meminta ijin kepada bapak ibu pendamping kami adalah ibu
Anisa. Ibu Anisa adalah ibu guru kami yang
baik hati , tetapi kadang-kadang anak murid yang lain tidak meyukainya karena
mereka malas mendengarkan ngomelannya begitu banyak jika ada kesalahan. ‘’Ibu kami merasa sangat
haus, apakah boleh kami ijin untuk membeli minuman?’’, tanyaku kepada bapak ibu
guru, “Ya, sekarang juga jam istirahat pun telah tiba kalian boleh pergi
membeli minuman”, Jawab Bapak/ Ibu guru kepada kami. Kami pun langsung bergegas
pergi ke meja kantin untuk membeli minuman di sana yang melayani kami adalah
ibu siska. Ibu Siska oranganya begitu baik hati. Di situ kami minum sambil beristirahat
dan bercerita tentang kegiatan yang baru saja kami lakukan tadi sambil menunggu
jam pulang. Kegiatan tersebut berupa literasi dan holtikultura .”Teng… teng…
teng…”, terdengar sura lonceng pun berbuyi jam pulang pun telah tiba. Kami pun bergegas
menuju halaman sekolah untuk mendengarkan pengumuman dari Bapak Ibu/ guru piket.
Bapak/ ibu guru piket memberi pengumuman dan mengucapkan terimakasih kepada
siswa siswi karna telah mengerjakan perkerjaan yang di berikan oleh bapak /ibu
dengan baik .yaitu melakukan peroyek dan holtikultura di lingkungan sekolah .
Ucapan
bapak/ibu guru kepada kami sambil terseyum manis kami pun di bubarkan oleh
bapak /ibu guru.
0 comments:
Posting Komentar