Suasana
di Rumah Bersama Orang Tuaku
Oleh:
Benedikta ina wae
Pada suatu hari, hari itu berbeda dengan hari-hari
lainnya .terlihat kedua orang tuaku sedang serius bekerja dengan tugas mereka
masing-masing. Ya, bapak dan mamaku memang seorang petani ,dan kebun itu dekat
dengan halaman rumah ku . Bp saya bernama Soba. Dia adalah orang yang sangat
kasar dan Mama saya orangnya baik . Pada sore itu ,saya dan teman-teman asyik
bermain ,teman itu bernama Okta, dan Gadis. Okta adalah salah satu orang yang
suka cengeng dan suka merajuk ,dan gadis adalah salah satu orang yang cerewet
namun baik hati. Pada waktu itu kami bertiga bermain di salah satu tempat dekat
dengan rumah temanku yaitu Okta. Pada waktu itu kami bertiga bermain. Kami bermain
kelereng dan karet. Permainan itu tidak akan dilupakan oleh kami karena permainan
itu adalah faforit kami. Tidak lama kemudiaan jam sudah pukul jam 3 soreh. Waktu
yang tepat untuk menceburkan badan di air laut. Akhirnya saya pun berkata
kepada teman saya bahwa sudah sore jadi kita pulang dan mengambil jirgen atau ember
untuk menimbah air perigi. Mereka pun menjawabnya dengan lembut katanya “iya”,
pertanda setuju.
Ketika kami dalam perjalanan menuju sumur kami bertemu
dengan seorang nenek yang bernama Nene Dete dan Opa Andero. Kami pun menyapa
mereka, “Nene, selamat”, jawab mereka
dengan lembut katanya, “Hati-hati di jalan nona” kami pun menjawabnya “iya Ne”.
Kami bertiga pun melanjutkan perjalanan kami tiba-tiba kami sudah sampai di
sumur. Sesudah sampai di sumur terlihat
ada beberapa temanku membawa jirjen karena mereka tidak tau
berenang di air laut. Akhirnya kami pun langsung menuju ke air laut. Ketika kami suda sampai dipantai kami
langsung menceburkan badan. Saya dan teman-teman saya bermain di air laut. Ada
yang berenang sambal kejar –kejaran di dalam air laut yang dangkal, Ada juga yang
bermain di pinggir pantai. Beberapa saat kemudian , saya mengajak teman saya untuk
pulang ke rumah karena terlihat matahari mulai tenggelam menuju keperaduannya. Akhirnya mereka pun mendengarkan apa yang di
katakana saya. Kami pun pulang dan membawa jirjen ,teman saya tadi yang tidak
tau berenang yaitu Okta. Sumur itu pun dekat dengan pantai jadi tidak lama
kemudian kami pun langsung sampai di sumur itu .
Ketika sudah sampai di sumur kami pu langsung membilas badan
kami. Ketika kami semua sudah selesai membilas saya pun langsung mengisi
jirjen-jirjen yang kosong dan ember. Supaya pulang kami tidak di marahi oleh orang
tua kami masing-masing karena kelamaan bermain. Ketika saya suda selesai
mengisi jirjen dan ember kami pun
langsung pulang. Dalam perjalanan kami bertemu dengan Nene Dete dan Opa Ande. Keduanya
merupakan Bapak mama serani saya saat saya dipermandikan menurut keyakinan saya
Katolik . Kemudian kami pun pamit kepada mereka untuk kembali ke rumah kami. Mereka
pun mengangguk sambal menasihatiku agar selalu berhati- hati di jalan pulng. Ketika
kami sampai di rumah kami masing-masing, saya pun langsung bergegas ambil air
di bak dan mengambil handuk untu mandi. Ketika habis mandi dan berganti pakaian
dan sedikit berdandan mempercantik diriku karena kebiasaan harianku. Mama saya
menyuruh saya ke kios untuk membeli mi, untuk makan malam kami. Ketika mendengar
apa yang di katakan Mama saya , saya pun langsung bergegas mengambil uang di Mama
saya untuk membeli mi di kios. Pada waktu itu jam suda menunjukan pukul 7 malam
,jadi saya pun agak sedikit takut tapi untung saja kios dekat dengan rumah
kami. Ketika sudah sampai ditempat tujuan saya pun memanggil pemilik kios yang
bernama Mama Lida. Mama Lidah adalah salah satu orang yang dulu dia pernah
menyusui saya saat mamaku bepergian. Mama lida itu pun orangnya sangat baik. Ketika
saya sudah membeli mi dan sampai di rumah mama saya menyuruh saya untuk
membuatnya. Saya pun langsung bergegas menyalakan api di tungku. Setela saya
menyalakan api saya menaru kuali di tungku dan menuangkan air yang secukupnya
di dalam kuali. Sambil menungu air mendidih, saya pun langsung menuangkan mi
yang suda di buka ke dalam kuali yang suda berisi air panas. Ketika beberapa
kemudiaan mi pun suda masak , dan saya pun mengambil kain untuk mengangkat mi
yang di dalam kuali . sesuda mengangkat saya langsung pindahkan ke dalam
mangkok , ketika suda pindahkan Mama menyuruh saya untuk mengambil piring dan sendok nasi. Saya pun langsung mengambil
dan meletakkan di atas meja makan sekalian mengangkat mi yang telah ku masak
sebelumnya.
Setelah semua suda selesai saya memanggil bapa saya yang
sedang menonton TV. Saya pun memanggilnya bapa untuk makan malam. Bapa segera
menyusul di tempat meja makan dan mengambil nasi. Masing-masing kami berdoa,
kami pun makan. Ketika habis makan tugasku adalah mengangkut piring kotor ke dua orang tuaku . Pada waktu itu makanan
ada sisa jadi saya kasi makan anjing kesayangan saya yang bernama Si Puti . Setelah
saya kasi makan anjing saya pun langsung lap meja dan langsung masuk tidur. Pada waktu itu jam sudah pukul 9, Bapa dan
mama saya sedang menonton tv. Bapa saya suka menonton berita, kemudian saya
melihat itu saya pun langsung masuk kamar dan berdoa. Setelah saya berdoa dan langsung tidur.
0 comments:
Posting Komentar