Website Resmi SMP Negeri 1 Ile Ape Timur Kabupaten Lembata

Penanaman Pohon di Desa Lamawolo

Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Ile Ape Timur menanam pohon di Lokasi bencana Desa Lamawolo sebagaia rangkaian aktivitas projek P5 Tema Gaya Hidup Berkelanjutan.

Siswa Kelas VII mendesain poster dengan aplikasi canva untuk promosi wisata budaya Ile Ape Timur

Foto bersama setelah tanggungan misa hari minggu di Stasi Tokojaeng

Proses Syuting film Pendek

Bersama Duta Rumah Belajar melakukan syuting film pendek di Desa Lamawolo.

Siswa Kelas VIII SMPN 1 Ile AP Timur tampilkan buasana dan tarian daerah meriahkan acara pembagian buku rapor

Presentasi makalah oleh siswa kelas IX sebagai persyaratan kelulusan

Jumat, 16 Juni 2023

KEJARLAH MIMPIMU SELAGI ENGKAU MASIH MUDA

 

KEJARLAH MIMPIMU SELAGI ENGKAU MASIH MUDA

(Pesan Perpisahan Kepala SMPN 1 Ile Ape Timur untuk Siswa Kelas IX

Angkatan ke-15 Tahun Pelajaran 2022-2023)


Pergi ke dunia luas, anakku sayang
pergi ke hidup bebas!
Selama angin masih angin buritan
dan matahari pagi menyinari daun-daunan
dalam rimba dan padang hijau.

Pergi ke laut lepas, anakku sayang
pergi ke alam bebas!
Selama hari belum petang
dan warna senja belum kemerah-merahan
menutup pintu waktu lampau.

Anak-anakku tercinta,

Kutipan syair di atas merupakan penggalan puisi yang berjudul Surat Dari Ibu, karya Asrul Sani, seorang sastrawan Indonesia. Puisi ini adalah ungkapan hati seorang ibu yang mengharapkan anaknya mengetahui dunia luas selagi dia masih muda. Sang ibu mengharapkan anaknya untuk menimba ilmu dan menambah pengalaman sebanyak mungkin selagi masih ada kesempatan. Dia meminta anak-anaknya untuk mencari ilmu pengetahuan, wawasan, dan pengalaman sebanyak-banyaknya, karena ia sadar bahwa hal ini akan sangat berguna bagi masa depan mereka.

Sang ibu dalam penggalan puisi di atas juga mengingatkan anak-anaknya bahwa bumi selalu berputar dan waktu selalu bergerak maju. Jika mereka menggunakan waktunya untuk hal-hal yang tidak berguna dan sia-sia, maka di masa depan mereka tidak akan mendapatkan apapun. Ketika mereka sudah dewasa nanti mereka akan menyesal dengan kehidupan mereka karena gagal dan menderita.

 

Anak-anakku tercinta,
Di akhir hari kalian berada di sekolah ini, s
aya dan bapak ibu gurumu yang juga adalah ibu kedua kalian, ingin memberi pesan yang sama. Kami ingin agar kalian mengisi masa muda kalian dengan belajar dan menimba ilmu sebanyak-banyaknya. Jangan berhenti sekolah dan teruslah belajar mengejar cita-cita kalian. Kalian punya potensi dan karena itu manfaatkan waktu kalian dengan sebaik-baiknya agar kalian tidak menyesal kelak.

Pesan ini mungkin terdengar sederhana dan biasa saja, tetapi anak-anakku sekalian, bapak ibu gurumu, orang tuamu, sanak saudaramu, dan mungkin orang-orang dewasa di sekitarmu, sudah mengalami semua itu. Kami sudah mendahului kalian ke alam bebas, pergi ke lautan lepas dan menyaksikan semuanya. Kami menjadi saksi orang-orang yang telah kembali, baik itu dengan kesuksesan ataupun dengan kegagalan. Kami tahu apa penyebabnya dan karena itu kami ingin menunjukkan jalan yang benar kepada kalian. Kami ingin kalian berada di jalan yang benar agar ketika kembali nanti kita bercerita tentang kisah yang indah tentang hidup kalian bukan sebaliknya.

Anak-anakku tercinta,

Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian atas kerja keras dan dedikasi yang telah kalian tunjukkan selama tiga tahun berada di sekolah ini. Kalian adalah generasi yang penuh potensi dan harapan. Saya yakin bahwa masa depan kalian akan cerah dan sukses. Sebagai pendidik, saya bersama bapak ibu gurumu di sekolah ini sudah berusaha semampu kami memberi bekal yang cukup untuk kalian. Kami sudah berupaya memberi ilmu dan pengetahuan untuk kalian agar siap menghadapi masa depan kalian.

Kami tidak hanya mengajar kalian pelajaran dalam buku teks. Kami juga membekali kalian dengan keterampilan dan nilai-nilai yang akan membantu kalian sukses di masa depan. Ada pembiasaan dan penguatan karakter baik, ada literasi, serta pelajaran Teknologi Informasi dan Ko

munikasi (TIK), yang menjadi brand sekolah kita. Kembangkan itu di jenjang berikutnya maka saya yakin kalian akan menjadi orang yang mampu menghadapi tantangan dan menjadi orang sukses di masa depan.

Anak-anakku,

Selama tiga tahun ini, kita telah belajar bersama dan tumbuh bersama. Dalam proses itu kadang ada tangan yang kelewat keras untuk mencambuk dan kata yang terlalu menyakitkan  untuk didengar. Mohon itu dimaafkan. Tidak ada niat kami untuk menyakiti kalian. Ini adalah ekspresi kecintaan kami kepada kalian dalam bentuk yang  tidak kalian inginkan. Jangan simpan di dalam hati, mari saling memaafkan dan tetap menjadi sahabat yang baik saat ini dan nanti. Saya berharap bahwa hubungan ini akan terus berlanjut dan kalian akan membawa ingatan yang indah tentang cerita kita di sekolah ini.

Tetap semangat dalam belajar dan tetap menjadi pribadi yang baik, pasti kalian akan menjadi orang-orang yang sukses dan berhasil di masa depan. Ukirlah cita-cita kalian dalam hati dan mulailah mempersiapkan diri untuk mencapainya. Akan ada banyak tantangan, tetapi jika kalian kuat dan mampu melewatinya, maka kalian akan sampai pada cita-cita kalian. Kami semua yang hadir hari ini menjadi saksi dan menunggu untuk mendengar kisah sukses kalian.

 Anak-anakku, 

Kalian adalah anak-anak yang baik. Perlihatkan sifat baik itu kepada orang-orang di luar sana. Buatlah hal itu menjadi ciri khas bagi alumni sekolah kita. Jagalah nama baik sekolah kita di manapun kalian memijakkan kaki. Selamat jalan anak-anaku sekalian. Doa kami selalu menyertai kalian. Dan Ingatlah jika sudah sukses nanti, jangan lupa untuk kembali ke tempat di mana kamu berasal. Abdikan dirimu di sana dan jadilah orang yang berguna untuk orang lain. Semoga Tuhan mempertemukan kita kembali dan kita akan bercerita tentang indahnya hidup ini. Saya menutup pesan ini dengan kembali mengutip penggalan akhir puisi  “surat dari ibu” untuk kalian.

Jika bayang telah pudar
dan elang laut pulang ke sarang
angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
dan nakhoda sudah tahu pedoman
boleh engkau datang padaku!

Kembali pulang, anakku sayang
kembali ke balik malam!
Jika kapalmu telah rapat ke tepi
Kita akan bercerita
“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari.



Rabu, 14 Juni 2023

PERTEMUAN YANG TERTUNDA

 PERTEMUAN YANG TERTUNDA

Litgardis Dai Kokomaking)

26 Oktober 2022, seperti biasanya saya pergi ke sekolah. Terlihat semua siswa bergegas ke sekolah. Murid- murid di sekolah berasal dari Desa Lamawolo, Bao Lali Duli, Lamau, dan Desa Ebak. Mereka berjalan beriring seperti semut yang saling mencari makanan. Begitu ramai walaupun kami di desa. Dalam perjalanan mereka berbagi cerita antara satu dengan yang lain. Begitu pun au dan teman saya. Tanpa sadar kami telah tiba di pintu gerbang sekolah. Kami berjalan menuju ke dalam gerbang sekolah. Sekolah kami terletak strategis di atas sebuah bukit Desa Lamatokan, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata. Nama sekolahku SMP Negeri 1 Ile Ape Timur atau biasa disebut Spensa ILTIM.

Sesampai di sekolah tampak semua siswa sibuk membersihkan lingkungan sekolah. Ada yang membersihkan di ruang kelas. Ada beberapa siswa yang telah ditugaskan untuk membersihkan ruang kepala sekolah, ruang guru, dan beberapa ruangan yang ada di sekolahku. Semuanya itu kami lakukan dengan tanggung jawab walaupun masih ada sebagian teman- temanku yang cuek dengan tugasnya.

Sekitar 15 menit lamanya membersihkan lingkungan terdengar bel berbunyi pertanda kegiatan apel pagi untuk memulai proses belajar mengajar. Hari itu adalah tanggungan kelasku untuk menjadi petugas apel bendera. Guru piket yang bertugas memberi arahan singkat pada saat apel bersama kemudian kami pun dibubarkan untuk masuk ke kelas. Dalam kelas kami begitu bergembira karena pagi itu les IPA yang menyenangkan dari Ibu Matilda Bhoa. Kami senang karena ibu gurunya menjelaskan dengan ramah dan selalu memberi kami ruang berdiskusi dan memecahkan soal bersama. Tak terasa bel kembali berbunyi pertanda pergantian les. Terdengar suara sepatu yang berjalan menuju ke kelas kami. Batinku bergumam karena saya sudah tahu kalau itu adalah wali kelasku. Yohanes Paulus Ola adalah guru wali kelas VIII sejak kami masuk sekolah. Beliau seorang yang tegas dan tetap pendirian. Setiap kali kedatangan wali kelasku selalu saja debaran jantung tak menentu karena ada perasaan takut padanya. Kelasku terasa sunyi seketika karena kehadiran wali kelasku. “Selamat pagi semuanya”, ucap Pak Yohanes dengan tegas. “Selamat pagi juga, Pak guru”, balas kami. “Pagi ini kalian akan berpisah dengan salah seorang teman kalian karena akan pindah ke sekolah baru di Lewoleba.”, Lanjut wali kelasku.

Seketika kelas kami hening dan kaku. Kami semua tertunduk sedih. Ku tatap wajah Ebi, teman kami yang akan berpisah dengan kami. Wajahnya memerah karena mendengar penjelasan lagi dari wali kelas kami. Ebi seorang siswa pendiam. Namun, dia sangat baik pada kami. Rambut lurus dan kulitnya putih membuat dirinya sangat cantik dan berbeda dengan kami. Memang, Ebi berketurunan campuran. Mamanya berasal dari Jawa sehingga memang ku akui dirinya memang cantik.

Kali ini Ebi harus pindah dan berpisah dengan kami karena alasan domisili. Pasca Badai seroja melanda Desa Lamawolo 04 April 2021 silam, pemerintah Kabupaten Lembata menginstruksikan agar Desa Lamawolo direlokasi. Ebi merupakan salah satu korban dari bencana tersebut. Keluarganya yang lain telah direlokasi dan tinggal di Tana Mera (tempat yang baru). Sedangkan Ebi sendiri memutuskan untuk tetap melanjutkan sekolah bersama kami. Namun, takdir berkata lain. Ntah, kondisi dalam keluarga Ebi seperti apa terpaksa dia harus pindah dan berpisah dari kami.

Kutatap wajah Ebi tertunduk dan sesekali mengangkat mukanya menatap lemah ke arah kami. Kuhampiri dirinya dan bertanya padanya. “Ebi, apa benar kamu akan pindah sekolah?”

“Saya akan pindah ke Sekolah St. Theresia Lewoleba”. Ungkap Ebi. Saat itu diantara kami sudah tau kalau beberapa hari kedepan Ebi akan pindah. Kami seolah tidak percaya omongan Ebi.Hari Rabu, tanggal 02 Oktober 2023 saat itu sekolah menggelar rapat bersama orang tua/ wali murid kelas VII. Kami sekelas diberi tugas oleh Bapak/ Ibu guru untuk mengerjakan tugas di dalam kelas. Pertemuan para guru dan orang tua berlangsung lama sehingga kami pun belajar secara mandiri. Terdengar bel berbunyi pertanda istirahat. Semua siswa berhamburan dari dalam kelas. Ada yang menuju kantin sekolah berjajakan makanan ringan dan ada yang saling bercerita bersama teman di bawah pohon. Semua terlihat bergembira dan bersenang- senang.

Berbeda dengan temanku, Ebi. Dia hanya duduk terdiam, termenung dan memancarkan kesedihan di wajahnya. “Sepertinya Ebi sedang memikirkan sesuatu yang berat. Kasihannnnn.”, aku membatin.

Bel berbunyi pertanda waktu istirahat telah usai. Kami semua berhenti dari aktivitas bermain dan kembali masuk ke kelas. Aku menghampiri Ebi dan ku kagetkan dia. “Ebi…. apa yang kamu pikirkan?”, gertakku. Tiba- tiba terdengar suara sepatu berbunyi menghampiri kelas kami. “Pak guru”, bisikku kepada teman lainnya. Kelas kami hening seketika. Kami tidak tahu apa maksud kedatangan wali kelas kami.

“Ada informasi apa ya, kita dikunjungi oleh wali kelas kita?”, bisik aku pada Fika. “Mungkin Pak guru memberitahu kita kalau ada Hari Ulang Tahun diantara kita”, ujar Fika. Memang wali kelasku membawa dengan beberapa bungkus permen di tangannya. Mungkin saja pemberian dari orang tua Ebi untuk berpamitan sama teman- teman sekelas.

Suasana kelas sedikit berisik dengan suasana baru itu. Biasanya wali kelas kami tidak membawa gula- gula. Seketika pak guru mendiamkan kami dan menyampaikan informasi kepada kami. “baik, adik- adik…. Hari ini kelas kita akan membuat sebuah cerita baru. Pertemuan diantara kita harus tertunda karena Ebi harus berpisah dengan kita hari ini juga”, ungkap pak guru kami.

Mendengar kabar itu, semua siswa yang semulanya bergembira dan bahagia kini berubah menjadi sedih. Pancaran kebahagiaan pada wajah berubah sedih seketika. Sedarinya cerah seperti langit yang bercahaya kini berubah menjadi langit yang diselimuti mendung seakan hujan. Semua siswa kelas VIII A benar- benar berubah menjadi sedih.

Ebi kemudian dipersilahkan oleh Pak Guru untuk maju berdiri di depan kelas dan pak guru mempersilahkan kami memberi salam padanya. Suasana haru bercampur sedih menyelimuti kelas kami. Kami semuanya menangis. Aku tak kuasa menahan tangis dikala tanganku berjabatan dengan Ebi. Tangan terasa lema dan hati tak kuasa menahan kesedihan ini. Satu persatu siswa maju bersalaman dengan Ebi. Ada yang memeluknya sambil menangis. Dibalik kesedihan itu, namun ada teman- temanku juga terlihat berusaha tersenyum bahagia agar terlihat kuat dan menyemangati Ebi.

Ebi hanya menangis dan tertunduk. Ebi sangat sedih. Wajahnya terlihat memerah dan pucat. Situasi bertambah sedih lagi saat Ebi kembali menyapa semuanya dan mengucapkan kata terima kasih pada teman- temannya sambil meneteskan air matanya. Kami semua ikut menangis.

Usai bersalaman, pak guru mempersilakan Ebi untuk mengambil tas bawaannya untuk menuju ke ruang tunggu karena ayahnya telah menunggu. Saat itu pun kami semua merasa kehilangan teman dekat. Ebi mengambil tas nya dan keluar dari ruangan. Kami semua berlari sambil menangis dan memeluk Ebi seakan tak melepaskan ia pergi dari kami. Semua siswa menahan Ebi agar jangan pulang.

Melihat situasi tersebut akhirnya, Pak guru wali kelas ku memberitahukan ke ayah Ebi bahwa teman- teman Ebi memintanya untuk tetap bersama mereka hingga akhir jam pelajaran. Akhirnya, ayah Ebi pun setuju. Suasana kembali bergembira. Semua siswa meloncat kegirangan karena Ebi belum pulang. Kebersamaan kami dengan Ebi terhitung jam. Karena kami tahu bahwa persahabatan yang telah dijalin sejak kami kelas VII akan putus di tengah jalan. Pertemuan yang sudah menjadi sebuah cerita yang menarik akan tertunda karena situasi dan kondisi.

Bel siang telah berbunyi pertanda saatnya pulang sekolah. Kami semua bergegas keluar ruangan menuju ke lokasi apel siang. Di sana terlihat pak guru piket telah menanti kami. Terlihat Ebi berjalan loyoh dan tak bersemangat. Begitu pun sahabat- sahabatnya. Aku sendiri pun mengalami kondisi batin yang kian tersiksa. Sungguh tega sahabat baikku yang baik padaku kini pergi meninggalkan kami. “Setiap ada perjumpaan tentu ada perpisahan. Jika ada perpisahan mengapa ada pertemuan untuk kami?”, gumamku dalam batin. Kini kami dipulangkan oleh pak guru piket setelah mendengarkan arahan singkatnya.

Keesokan harinya kami kembali ke sekolah. Saat itu, situasi benar- benar berubah dari biasanya. Ku toleh ke arah belakang pas tempat duduknya Ebi. perasaan sedih menyelimuti hatiku Karena terlihat kursi dan meja kosong tanpa penghuni. Kubayangkan senyum Ebi dikala ku sapa dia saat ia di tempat duduknya. Begitupun teman- temanku yang lain saling bertanya dan bercerita tentang kebaikan Ebi. Rasa haru bercampur sedih di hari pertama kami tak bersama Ebi lagi. Biasanya segala sesuatu yang kita jalani saat ini belum dirasakan sebenarnya perasaan kita namun bila kenangan itu berlalu kita akan mengingat bahkan menyesal akan setiap peristiwa itu. Kami sadar bahwa perpisahan bukan akhir dari segalanya, namun kepergian Ebi adalah awal dari perjuangan Ebi dan kami yakin suatu hari nanti kami akan berjumpa kembali dengan Ebi dalam suasana kebersamaan dikala kami di dalam kelas. Sampai jumpa Ebi, kami kelas VIII A selalu mendoakan perjalanan sekolahmu di Sta. Thresia Lamahora, semoga sukses sampai selesai. Lewat cerita saya ini kutitip Salam Kangen buatmu sahabatku, Ebi Wahang.

Menanti Pelangi Di Balik Awan Kelabu Asmara Arini

 Menanti Pelangi Di Balik Awan Kelabu Asmara Arini

Maria Santiana Bala

1. Apakah Mungkin Cinta Salah Memilih Masa

Mengenal lelaki yang kelak menjadi”ayah anak-anaknya”itu terjadi ketika Arini masih sangat muda,berusia 17 tahun.Ketika ia jatuh cinta dengan seorang kurniawan yang merupakan anak lelaki kebanggan keluarganya.Sekalipun bungsu,ia menjadi tumpuan harapan ayah dan ibunya.Keluarga dari kedua pihak telah saling berkenalan,mereka semua merestui dan mendukung hubungan cinta sejati putra dan putri mereka.

Hal yang terutama dipelajari Arini di tengah keluarga wibowo adalah bagaimana untuk senantiasa membagi kan cinta dan kasih sayang. Didikan dan pengalaman di tengah keluarga wibowo ini menjadi prinsip yang terus di genggamny.Arini yang saat itu masih sangat muda hanya mencoba memegang satu harapannya.Allah bapa yang di sembahnya tidak akan pernah meninggalkan dirinya.

2. Cinta Itu Memenjara Hati Dalam Sangkar Berselaput Emas

Pada awalnya,hidup pernikahan dengan kurniawan mencukupkan Arini dengan deraian hujan kemewahan dan ketersediaan akan segala harta.Sejalan dengan kemajuan bisnisnya dari tahun ke tahun,kurniawan memiliki uang yang semakin berlimpah.Lelaki itu menetapkan pola berbelanja sekehendak hatinya.Apapun barang yang disukai dan dibutuhkannya akan langsung saja dibeli tanpa merasa perlu melibatkan Arini dalam mengambil keputusan.

Karena itulah,selama hidup pernikahannya,Arini tidak mengenal ajakan”berdiskusi”bersama suami sebelum suatu keputusan di tengah keluarga ditetapkan.satu persatu”sikap baru”kurniawan bermunculan dan Arini wibowo hanya berusaha pasrah,menerima dengan lapang dada,dan menundukan kepala ketika amukan,amarah kata-kata keras dan penuh penghinaan ditujukan pada dirinya.Arini menggelengkan kepala sedih ketika hatinya bergumul tak henti mengenai nasibnya.

3. Ketika Cinta Melapangkan Sabar dan Rasa Rela

Cimillia? Hamil? Tanya Arini terbata.”Iya…dan tentu saja aku tidak bertanggung jawab,enak saja.Siapa sih yang bisa menjamin bahwa anak didalam kandungan perempuan jalang itu adalah anakku? “Arini menggelengkan kepala tidak percaya.Camillia? Wanita seusia kurniawan yang merupakan teman dekat keluarga besar mereka?wanita yang sudah dianggap keluarga dan sempat di duganya dapat di percaya?wanita ini dianggap menelikung di belakang pundaknya.Kecurigaan tidak pernah sekalipun menghampiri Arini ketika berkali-kali menjumpai Camillia pada acara yang tidak terduga.

Arini memutuskan untuk menenangkan dirinya bandung kota asalnya tidak lupa juga dia membawa putra kesayangannya yaitu Frederika atau biasanya disebut Icha.Berada di bandung dilingkupi oleh mama ,papa,kakak,dan adik perempuannya,hanya mampu menghadirkan ketenangan dan rasa cinta tulus.Saat itu tak seperti biasanya,dalam perbincangan mereka,kurniawan menyatakan bahwa ia membutuhkan Arini di sisinya.Arini berharap dirinya,diperlakukan lebih baik daripada sebelumnya atau selama ini.Dengan setia,Arini terus berada di sisi lelaki yang dicintainya itu.Perjuangan Arini untuk mendampingi masalah terbesar dalam hidup lelaki itu tentang Camillia tuntas sudah…dan tanpa disadarinya,dia ternyata menemukan tubuhnya yang kali ini tengah berbadan dua,kehamilan yang keduanya.

4. Sebuah Kemenangan

Pada April 1994,di luar perkiraan dan dugaaan,Arini merasakan ada bercak darah yang keluar.Kehamilan yang baru saja menginjak usia 6 bulan itu dinyatakan oleh dokter berada dalam kondisi yang sangat rawan dan harus diawasi secara medis dengan ketat.Setelah melalui perjuangan yang panjang,penuh dengan kesakitan dan terutama kekhawatiran akan keselamatannya,sang bayi yang perkasa itu dilahirkan selamat ke dalam dunia.

Saat terindah itu tiba tepat ketika berat badan samuel mencapai 1,9 kilogram.Dokter menyatakan bahwa Arini diperkenankan menggendong bayi Samuel dengan kedua tangannya sendiri,dalam usia Samuel menginjak bulan ke-4,diketahui bahwa ia menderita asma dan harus berada di bawah pengawasan yang lebih teliti lagi.

Bersahabat dengan rumah sakit dan obat-obatan itulah masa kecil Samuel.Tubuhnya bertumbuh semakin besar dengan laju yang baik walaupun perlahan.Masa-masa berat bersama Samuel menjadi guratan kenangan pahit dan berat dalam kehidupan seorang Arini.Dalam keadaan anak sakit seperti ini,Kurniawan menjadi sangat jarang mencri-cari kesalahan dan mempermasalakan hal-hal yang tidak perlu,sesuatu yang selama ini menjadi kebiasaannya.

5:Tak Ada Jalan Keluar Dari Sebuah Keputusan

Puncak penderitaan Arini Tiba

Pada suatu hari libur Kurniawan menemani istrinya dan Frederika berbelanja di pusat perbelanjaan.Arini melangkah sambil menggenggam tangan Frederika yang mengikuti alunan kaki mamanya secara perlahan.

Kamu berjalan terlalu cepat,nggak bisa apa jalan pelan sedikit?apa sih yang kamu mau cari sebenarnya?suara lelaki itu terdengar berteriak ke arah Arini,dan benar saja detik berikutnya,Arini hanya merasakan Kurniawan menyeret dirinya dan Frederika untuk mengakhiri”jalan-jalan”keluarga mereka.Di perjalanan Kurniawan membawa mobil mereka seperti kesetanan.pedal gas diinjaknya dengan kuat-kuat,sehingga membuat Arini dan Frederika menjadi ketakutan.

Catatan Perjalanan Diri

 Catatan Perjalanan Diri

Everlinda Noacye Bidomaking

Sombong adalah puncaknya kebodohan dan ketidaktahuan suatu kepastian yang tidak dapat dihindari dari semua orang yang hidup. Berbahagialah mereka yang meyakini Allah adalah tempat berpulang bahkan surga semata. Terkadang untuk mencapai dan menerima rasa tidak apa-apa pada sesuatu itu sulit diaplikasikan pada diriku, apalagi berkaitan dengan norma, kesatuan bersikap dan berbicara kepada seseorang yang tidak terbatas oleh gender, usia, atau sikap seseorang. Diperlukan pelajaran dan pemahaman budi pekerti yang baik harus ditanamkan dan didapatkan sejak kita anak anak oleh kedua orang tua dan keluarga kita. Menjadi bijak pada diri dan banyak sekali alasan dijadikan sebagai senjata yang akan diberikan bagi pembelaan diri karena adanya ego disana. Bagi saya menjadi bijak adalah salah satu kunci agar kita dapat menghormati dan menghargai manusia yang harus dimiliki agar tidak ada kebencian. Tuhan telah berjanji akan mencukupi semua kebutuhan manusia namun manusia ragu akan janjinya. Bagaimana mungkin kita dianggap orang beriman dan merasa dicukupi tetapi kita lupa dan ragu akan firman yang diberikan Tuhan dan juga janji janjinya kepada kita. Namun cinta yang diberikan oleh sang maha pencipta kepada mereka semuanya dapat terjadi. 

Hanya cinta yang bisa melakukan dalam kasih sayang tulus yang mampu menyatu semua orang. Hanya karena cintanya yang mendamaikan benci, dan hanya kasih sayang yang tulus dapat menembus ruang dan waktu. Semua kesedihan dan kebahagiaan atau apa pun itu namanya adalah hanya sekedar nama,semua yang anda berikan seharusnya itu menyenangkan dan baik. Dan kita yang harus bisa menyikapi dan merasakannya dengan mengolah rasa didalam rasa. Aku yang suka melihat manusia lain dengan sebelah mata, melabelkan manusia yang bermacam macam sebutan. Manusia bahkan aku yang dengan mudah dan lantang menyebut orang yang tidak sepaham dengan diriku adalah orang yang munafik. Tuhan melihat dengan matanya yang sempurna dengan penuh kasih karena dia adalah yang maha melihat. Semuanya yang kubenci adalah untuk aku, petunjuk untuk aku, untuk masuk ke dalam diriku dan bukan menjadi senjata untuk menunjuk, merasa paling benar dan paling beriman. Sombong yang nyata dan yang sering tidak kita sadari maka kita bangga dengan apa yang kita miliki. Maka aku mengatakan bahwa sombong adalah selendang ku dan hanya aku yang boleh dan pantas mengenal selendang selendang itu. Ketika engkau menguasai diri ku, pikiranku, ragaku maka binasalah aku. Namun ketika aku memimpin dan menguasai engkau wahai sang diri maka sungguh engkau pun binasah seketika.

Mengosongkan diri, mengosongkan hati, mengosongkan pikiran dan terus menikmati diam-diam dalam kesibukanmu dan dalam aktivitasmu. Diam dalam mengolah rasa di dalam rasamu diam dan tanyakan pada dirimu karena dirimu adalah guru sejatimu. Bahagia itu bukan karena orang-orang terdekat dan sekitar yang membuat kita bahagia, atau pencapain sesuatu pada hidup. Tidak ada alasan apapun untuk membenci seseorang walaupun ia mengecewakanmu, menyakitimu atau bahkan karena ia tidak sepaham denganmu. Semua yang dilakukan adalah karena atas egonya dan ketidakpahamannya. Aku tidak ingin menjadi siapa-siapa, aku hanya ingin menjadi diriku sendiri, aku ingin terus berkenaan dengan diriku yang dalam terkenal, aku ingin harus mengenal diri dengan benar hingga menyelaminya. Mengolah rasa didalam rasa salah satu cara untuk mengenal dirimu menjadi cerdas untuk menelaah dari semua egomu, dan mengubah pikiran pikiran kotor menikmati diam-diam dalam kesibukan, dan aktivitasmu. Diam bukan emas. Diam akan diartikan oleh sebagian orang menjadi yang pengecut, bodoh, salah dan gentar. Diam adalah suatu proses pembelajaran memahami diri, dan diam adalah pengajaran pada diri untuk tidak reaktif karena banyaknya ego yang harus di kikis. 

Kita diberikan akal untuk tahu akan penciptaan Tuhan, penciptaan semesta dengan segala isinya. Mata tidak melihat tetapi dia berada dibalik setiap ciptaannya. Sang waktu selalu enggan menunggu, dan dia selalu terus berjalan meninggalkanku hingga aku tidak menduga bahwa dia tidak lagi berpihak padaku. Aku berikan kau mata untuk melihat, aku berikan kau telinga agar kau dapat mendengar dan aku berikan kau mulut sehingga dapat berbicara namun bukan berbicara sesuatu yang tidak jelas. Sibuklah dengan kekurangan dirimu untuk di perbaiki, ketimbang sibuk menilai orang lain apa lagi dengan keimanan mereka yang sepatutnya mestinya kita sayangi dan kita hormati. Tuhan berpesan sebaik baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi semua semesta. Sehingga Tuhan menunggu karya kita walaupun kita rasa sangatlah kecil. Bukan materi yang buat kita kaya tapi kesederhanaan milik Tuhan yang ada dalam hidup kita itulah kekayaan sesungguhnya. Setiap menit ada yang dilahirkan dan setiap menit ada yang dimatikan. Kembali kepada yang menggenggam kehidupan dan kematian. Jika Allah menyebut dirinya yang maha pengasih dan maha penyayang. Sungguh Allah maha baik, yang maha penyayang, maha mengasihi, dan maha segalanya. Sungguh bukan seperti yang mereka bayangkan, bukan pula seperti yang mereka harapkan sehingga Allah mengatakan bahwa jangan khawatir dan jangan bersedih karena ada aku yang selalu di sampingmu.

ATA BOY

 ATA BOY

Theresia Tuto Lamau

Kita tidak sendirian, selalu ada tempat bagi makhluk lain untuk tinggal di jagat raya ini. Apakah kita siap menerima tamu asing bila mereka ke tempat tinggal kita?. Dua makhluk hidup yang berada di dalam pesawat mereka yang tak terkendali. Mereka berasal dari Galaksi yang jauh dari planet bernama bumi.

Bentuk mereka tak sebegitu asing, kepala besar sekaligus berfungsi sebagai helm, dengan dua kaki dan dua tangan. Benda yang mereka tumpangi-lah yang membuat mereka kelihatan asing. Pesawat mereka terjatuh di bagian tebing yang landai, yang kanan kirinya terdapat pepohonan tubang akibat terkena badan pesawat. Akibatnya membuat pesawat mereka kerusakan parah.

Mereka sulit mengidentifikasi lingkungan dimana mereka berada sekarang. Salah satu dari mereka keluar dan mengecek kondisi pesawat mereka. Tak lama kemudian ia memutuskan untuk mengecek lingkungan sekitarnya. Ia semakin masuk hutan dan bersembunyi di salah satu pohon besar, karena mendengar suara yang mendekat ke arahnya. Ternyata itu manusia yang bernama Sean, Rodey, Jery, Pepy dan Khay.

Pada suatu hari Sean membawa Attaboy masuk ke dalam hutan. Tak lama kemudian mereka menemukan satu warung yang dibicarakan Sean. Warung itu ternyata tutup. Tak ada orang hanya terdengar suara-suara binatang.

Setelah mengikuti makhluk-makhluk asing dan dia kehilangan jejak mereka kini dia berjalan mengikuti alur yang dibuat oleh pohon-pohon dihutan. Tak lama kemudian dia mendengar suara di sekitarnya, dia mendekati asal suaranya dia melihat ada empat makhluk yang ia temui tadi, dia merasa ke-4 makhluk sangat aneh.

Di merasa ke-4 makhluk yang adatang kali ini bertipe prajurit. Dia yang mantan prajurit koloni tidak siap melawan makhluk yang ukurannya dua kali dirinya. Untung senjatanya tidak jatuh, walau tangan yang memegangnya cedera. Dia bersiap untuk melawan serangan makhluk ini. Namun ke-4 makhluk ini sangat gesik hingga membuat 571 ini pingsan, hingga tidak sadarkan diri. Sebelum menutup mata dia menyuruh 448n untuk segera menyelamatkan dirinya.

448 kini berhasil membetulkan beberapa bagian dalam pesawat yang menurutnya kacau. Dai tahu kalau sekarang pesawatnya memiliki sedikit tenaga tambahan. 448 mengutak-atik pesawat untuk mencari energi alternatif. Dia menyusul 571 demi menyerahkan komunikator yang tertinggal. 448 menggunakan energi penyamar, dia adalah makhluk koloni yang paling rapuh. Attaboy sudah sampai di berbang sekolah yang jarang sekali di kunci. Mereka memasukan sepeda motor dan menyembunyikannya di dekat taman, sekarang mereka menyelinap,masuk ke dalam markas. Masalahnya, walau gerbanmg tidak terkunci, gtapi pintu halaman Sekolah yang di kunci.

Pepy yang memimpin mereka berjalan, langsung membuka pintu yang terkunci dengan mudah, karna Attaboy sering melakukan hal ini sebelumnya. Mereka berjalan menyusuri lorong-lorong yang hanya diterangi lampu berpendar-redup. Dia menyalakan senter, begitu sampai lorong dekat markas mereka yang tidak diberi lampu. Untungnya Pepey adalah orang yang kreatif. Dengan mematikan beberapa saklar di sekitar Sekolah dan menyalakan sebuah saklar rahasia. Kini lorong menuju markas mereka diterangi oleh 5 lampu hlatt yang redup. Pepey membuka markas mereka dan menyuruh Rodey untuk segera meletakan Alien 571 itu. Sean terlihat sangat capek.

Setelah itu mereka membuka helm yang dikenakan Alien 571 ingin mengetahui bentuk aslinya, ternyata bentuk aslinya menyerupai, manusia pada umumnya. Pada saat Alien 571 bangun ia mendapati dirinya dikelilingi oleh makhluk-makhluk asing. Lalu makhluk-makhluk asing tersebut menyerang Alien 571 sampai tak sadarkan diri, mereka pun mengikat tubuhnya, setelah merasa Alien 571 itu terikat kencang dengan tali, Pepey memeriksa kondisi Alien di depannya. Dia memeriksa kekacauan apa yang telah diciptakan teman-temannya kepada Alien yang berharga ini.

Lalu Jerry dan Khay berjalan menuju ke UKS untuk mencari obat-obatan dan perban untuk mengobati luka sean, setelah menemukan obatnya, mereka kembali ke markas untuk mengobati luka Sean. 448 lalu meminta bantuan di awak ekspedisi dan awak-awak pun meluncur ke bumi. Awak pesawat merasa sangat tegang, termasuk sang kapten 334. Pesawat patroli pun turut mengikuti agar berjaga-jaga, setelah terbang cukup lama mereka menemukan 448.

448 mengikuti kemana tim ekspedisi pergi dan menyusuri tempat asing ini. Walau di atas mereka ada pesawat patroli yang memberi tahu mereka keadaan di bawah, bagi 448 keadaan di bawah justru lebih seru walau sampai saat ini belum menemukan keberadaan 571. Dia baru pertama kali berada di tempat asing, jauh dari koloni, dan ini merupakan pertama baginya. Planet luas ini tak heran jika 571 sampai tersesat.

Kapten 334 yang memimpin hanya menyebar pandangan kesan kemari, mencari jejak yang tidak di temukan oleh prajuritnya. 448 merasa bersalah. Sebagai partnernya dalam patroli harusnya dia memperingati 571 agar memakai alat komunikator.

Apalagi mendengar perkataan kapten 334 dengan kondisi apapun, apakah mungkin 571 sudah tidak bisa kembali ke koloni. Seorang pemimpin pesawat patroli harusnya sudah sangat berpengalaman dan sangat kuat untuk menghadapi medan apapun, dan pastinya terlatih dalam pertempuran.

Semua tim sangat sibuk dengan layar merek. Menghubungi siapapun di atas mereka untuk menyampaikannya perintah kapen 334, terdengar suara lirih dari pesawat patroli di atas yang menghilangkan. 448 berdiri di dekat kapten 334, beberapa awak sibuk dengan peralatan mereka masing-masing. Mereka berada di pesawat induk. Pesawat 448 yang jatuh masih diperbaiki. Kapten memerintah kalau pesawat sudah beres segera kembali ke koloni dan mencari 571 yang dicuri oleh makhluk-makhluk planet ini.

Pak Hontar tampak barang dan benar-benar marah melihat ada beberapa siswanya dengan muka kusut berada di Sekolah malam hari, apalagi melihat Khay yang tergeletak tak bergerak di lantai. Penjaga Sekolah pun membantu pak Hontar mengangkat Khay. pak Hontar mengusir mereka keluar dari Sekolah. Pak Hontar mengira mereka memperkosa Khay secara bergiliran, mereka pun keluar dari markas mereka. Tak lama kemudian ada cahaya yang menyinari di atas mereka, cahaya itu pun berhenti di lapangan Sekolah.

Kapten 334 memerintahkan pesawat induk berhenti di tempat di mana 571 di kurung. Mereka pun menurunkan senjata untuk berlawan. Cahaya yang ,mereka lihat mulai suram. Di tempat mereka sekarang mereka bisa mengetahui ada beberapa sosok bayangan mendekati mereka. Jerry merasa makhluk itu mengetahui keberadaan mereka entah berguna atau tidak.

Kapten 334, 448 dan lima awak ekspedisi yang berperalatan lengkap telah turun dari pesawat induk, 448 mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Dia menjadi awas akan setiap gerakan mencurigakan. Tapi setahunya karena tempat ini gelap, hanya kawannya saja yang bergerak. 448 membayangkan pemimpin patrolinya sudah tewas di tangan makhluk asing.

448 sudah siap, dia ingin menemukan para makhluk yang telah membunuh pemimpin patrolinya. Kita sembunyi rasanya percuma saja, lagian pesawat Alien ini menghambat akses keluar. Sebuah cahaya meluncur ke arah mereka, mengenai langit-langit di atas mereka. Untuk tidak ada bongkahan besar jatuh menimpa mereka. Mereka masing-masing beruntung.

Jerry mengangkat senjatanya. Mengarahkan ke arah pendar kecoklatan yang tak jauh dari mereka. Cahaya senjatanya hanya berpendar, tidak mengeluarkan laser seperti lainnya. Serangan laser memantul ke arah mereka . 448 terus menembak, namun belum mengenai salah satu kawanan Jerry. Dia membuat lingkungan disekitar jadi kacau. Sekolah pun banyak yang retak. Jerry memerintah agar mereka bersembunyi di aula Sekolah.

Pesawat yang berada di lapangan kini naik ke atas, membuat Jerry dan semuanya yang berada di aula bertanya-tanya. 448 menembak laser hingga membuat tembok roboh, Jerry dan semuanya kaget melihat tembok di samping roboh. Alien-alien itu berada di depan mereka sembari memegang senjata. Jerry dan Sean pun bersiap melawan enam alien yang ada di depan mereka. Alien-alien yang ada di depan mereka pun langsung menyerang.

Kapten 334 merasa kesal, dia maju sambil mengarahkan senjatanya ke tempat makhluk-makhluk itu berlindung. Senjatanya kini berubah, menjadi besar namun pipih. Cahaya terang keluar dari senjatanya dan menghancurkan pelindung makhluk-makhluk tersebut. Pepey menggendong tubuh alien sambil keluar dari reruntuhan, dari kejauhan Pepey mendengar suara gaduh. Sebelum sampai kardor yang membatasi jalan Gedung tua tempat markasnya dan kardor aula, gempa susulan muncul. Ternyata di luar aula efek gempa terasa. Banyak reruntuhan, setelah mengintip dari lubang, dilihatnya ada lima alien menatapnya sambil membawa tubuh alien yang dia dan teman-temannya temukan di hutan. Apalagi kini mereka menembakan laser ke arahnya. Pepey merasa heran kenapa laser itu berubah menjadi bola bercahaya dan sekarang bola itu melayang berputar di depannya.

Kapten 334 dan timnya sekali lagi melihat laser mereka menjadi bola dan menghilang. 448 yang kesal kembali menembak sendirian tanpa disuruh. Malahan tubuhnya terlempar ke belakang bersama tiga kawannya. Kapten 334 pun merasa aneh. Berita menyebar dengan cepat ada objek yang jatuh di dekat bukit kota MTG MYB, malamnya Sekolah MIG hancur terkena gempa, orang-orang mengasumsikan bahwa ini kerajaan negara-negara adidaya.sebuah konspirasi untuk menghancurkan Sekolah di kota mereka terkenal.

Ini hari pertama mereka masuk ke Sekolah setelah kejadian malam itu, Sekolah masih mengadakan renovasi besar-besaran. Untungnya tidak ada yang tahu apa yang terjadi dengan mereka dan kenapa mereka berada di Sekolah pada malam itu. Karena sejak alien itu pergi, perlahan-lahan, Khay, Rodey, Jerry dan Sean terbangun dari pingsan mereka. Attaboy merasa mereka akan dipindahkan ke tempat lain. Sekolah lai, Sekolah untuk anak-anak nakal. Dimana wanita dan prianya dipisah, dimasukkan ke dalam asrama, begitu ketat peraturannya. Mereka masih menyimpan senjata laser itu dan mereka menyimpan dan berkata senjata ini kenangan dari teman di luar angkasa, yang sudah mampir ke bumi dan sedikit membuat kekacauan dan semoga kalau datang kembali, mereka akan membawa damai.

SELESAI

JAKA PERKASA

 JAKA PERKASA

Oleh : Helena Ohe Kokomaking

Ditepi hutan yang lebat hiduplah seorang wanita tua yang mata pencahariannya adalah mengumpulkan kayu bakar. Pada suatu hari ketika ia asik mengumpulkan kayu bakar tiba-tiba sayup-sayup telingannya mendengar tangisan bayi,iya melihat bayi didekat kubur keramat lalu digedong dan mengucap syukur kepada pencipta, lalu bayi itu diberi nama Jaka perkasa.tak terasa Jaka sudah berumur 19 tahun,Jaka lalu mengganti alih mencari kayu bakar oleh ibunya. Pada suatu hari angin berhembus semilir membuat Jaka mengantuk lalu tertidur. Ia bermimpi bertemu dengan seorang kakek berjubah putih yang berpesan kepadanya’’JAKA! Pergilah kamu ke gua di tengah hutan dan ambilah air yang ada di atas batu karang di dalam gua itu. Dengan air itu kamu mampu menolong orang-orang yang hidup dalam kesengsaraan. Tetapi ketahuilah Jaka bahwa sudah banyak orang yang gagal mengambil air tersebut.

Tiba-tiba kakek berjubah putih itu pun hilang dan bersamaan dengan itu pula Jaka pun bangun. Lalu Jaka pun pulang kerumahnya,dia ingin melaksanakan apa yang dipesan kakek itu kepadanya.lalu Jaka pun memutuskan untuk izin terlebih dahulu kepada ibunda tercinta untuk berangkat ke gua tersebut. Tak lama berfikir ibunya pun mengizinkan anak semata wayangnya untuk pergi ke gua tersebut. Kemudian ibunda tercinta tak lupa pula ibunda menyiapkan makanan untuk perjalan sang anak semata wayangnya itu,kemudian Jaka pun melangkahkan kakinya keluar dari rumah dengan berat hati tetapi iya juga harus menuruti pesan yang diberikan kakek itu kepadanya.

Jaka juga teringat pada pesan kakek yang berjubah putih itu bahwa ia berpesan bahwa ia tidak boleh menoleh ke arah belakang apabila ia mendengar suara-suara yang merintih hendak memanggil namanya. Dengan mengerahkan segala tenaga dan serta kemampuan yang dimilikinya dan di dorong oleh tekad yang kuat Jaka pun terus melangkah maju. Hawa dingin dan lembab membuat tubuh jaka bergetar ia pun melangkahkan kakinya dengan hati-hati. Lima langkah lagi Jaka sampai di dekat benda itu, tak di duga kakek yang ada dalam mimpi jaka itu pun muncul,dan berkata kepada Jaka bahwa’’cucuku! Kau memang pantas mendapatkan air kehidupan ini. Gunakanlah air ini untuk menolong mereka yang menderita dan setelah berpesan demikian si kakek pun mengangkat benda yang ada di atas karang dan memberikannya kepada jaka untuk digunakan sebaik-baik mungkin karena kakek itu sudah percaya sepenuhnya kepada Jaka.

Minggu, 11 Juni 2023

SISWA KELAS IX SMPN 1 ILTIM PRESENTASI MAKALAH SEBAGAI PRASYARAT KELULUSAN

 

SISWA KELAS IX SMPN 1 ILTIM  PRESENTASI MAKALAH

SEBAGAI PRASYARAT KELULUSAN

Lamatokan, Spensailtim News. Kamis 17 Mei 2023, bertempat di aula SMP Negeri 1 Ile Ape Timur (Spensa Iltim) dilaksanakan presentasi makalah oleh siswa kelas 9 sebagai salah satu persyaratan kelulusan. Presentasi makalah ini merupakan bagian dari penilaian akhir sekolah (PAS) yang wajib diikuti oleh seluruh siswa kelas 9. Selain ujian tulis, dalam dua tahun terakhir PAS di Spensa Iltim dilakukan dalam dua bentuk yaitu tes tertulis dan presentasi makalah. Para siswa tampak bersemangat dan antusias mengikuti kegiatan ini. Dengan berpakaian putih-hitam, celana-rok hitam dan baju putih mereka tampak sangat percaya diri dalam mempresentasikan makalahnya.

Acara ini dihadiri oleh kepala sekolah, dewan guru serta orang tua dan komite sekolah. Kehadiran orang tua dan komite sekolah semakin menambah semarak suasana ujian dan tentunya memberi dampak positif untuk siswa, bagaimana melatih mental siswa untuk tampil di hadapan publik. Dalam sambutannya kepala SMPN 1 Ile Ape Timur, Kristoforus Lera menyatakan bahwa ujian dengan metode yang bervariasi seperti ini tentunya akan memberikan input yang lebih detail tentang kompetensi siswa yang akan dinilai, tidak hanya pengetahuan saja tetapi keterampilan dan sikap siswa. Dan yang paling penting adalah bahwa presentasi ini memberi pengalaman belajar dan persiapan untuk siswa dalam menghadapi pembelajaran di jenjang yang lebih tinggi.  

Sebelum sampai pada tahap presentasi, siswa dibagi dalam 6 kelompok dengan tiap kelompok didampingi oleh dua guru pendamping. Siswa bersama guru pendamping berdiskusi dan memilih tema tertentu yang akan diangkat dalam makalah. Kelompok 1 membawakan materi dengan tema pengaruh handphone (HP) terhadap hasil belajar siswa. Kelompok 2 mengangkat tema pengaruh minuman keras terhadap kesehatan mental siswa. kelompok 3 membahas topik hambatan penerapan merdeka belajar di SMPN 1 Ile Ape Timur. Kelompok 4 mengangkat tema peran orang tua dalam pengembangan bakat minat siswa. Kelompok 5 membahas topik “pentingnya pendidikan karakter, dan kelompok 6 membawakan materi tentang dampak sampah di SMPN 1 Ile Ape Timur.

Presentasi makalah oleh siswa ini dinilai oleh dua orang penilai yakni Yohanes Paulus Ola, S. Pd, guru Bahasa Indonesia dan Imran Gorek, S.Pd guru Penjas di SMPN 1 Ile Ape Timur.  Mereka bertugas memberi penilain sesuai rubrik yang sudah dipersiapkan. Presentasi diawali dengan perkenalan oleh pembawa acara, Yosep Monteiro, S.Pd, guru Bahasa Indonesia SMPN 1 Ile Ape Timur, yang kemudian memanggil tiap anggota kelompok untuk tampil. Dalam presentasi kelompok, satu orang ditunjuk sebagai moderator dan lima siswa lain sebagai pemateri. Tiap siswa membawakan materi sesuai bagiannya masing-masing. Selanjutnya diadakan sesi tanya jawab antar presenter dan audiens untuk mendiskusikan topik yang dibahas dan diakhiri dengan komentar penguatan dari tim penilai.

Harapannya adalah bahwa kegiatan ini tidak hanya sebatas ujian semata tetapi lebih dari itu memberikan pembelajaran bermakna untuk siswa. Seperti yang disampaikan oleh perwakilan orang tua yang hadir, bapak Laurensius bahwa ujian dengan metode ini menarik, terlebih lagi makalah yang dipresentasikan mengangkat isu seputar keseharian siswa dan karena itu akan sangat berkesan untuk mereka. Oleh karena itu, selain mampu memahami dan mepresentasikan materinya siswa juga diharapkan mampu mengamalkan materi yang mereka presentasikan hari ini dalam kehidupan sehari-hari. (KL)

JAGA ALAM, JAGA RUMAH KITA

 

JAGA ALAM, JAGA RUMAH KITA

(Implementasi P5 Tema  Gaya Hidup Berkelanjuta
di SMP Negeri  1 Ile Ape Timur)

Oleh: Kristoforus Lera

Salah satu isu  global  yang  saat ini  menjadi kecemasan dunia adalah perubahan iklim.  Laporan terbaru  yang dikeluarkan oleh  Intergovernmental Panel  on  Climate Change (IPCC),  28 Februari 2022,  menyatakan bahwa saat ini  dampak dari perubahan iklim  membahayakan kesehatan bumi, umat manusia, dan  spesies serta ekosistem yang menopang kehidupan di bumi. Hal ini semakin diperparah oleh kondisi saat ini bahwa kesadaran global akan kerusakan lingkungan masih sangat kurang serta lambannya upaya penanganan oleh pemerintah di berbagai negara di dunia. Upaya pelestarian lingkungan masih sebatas wacana dan hanya dilakukan oleh segelintir orang yang peduli terhadap lingkungan sekitar. 

Di Kabupaten   Lembata   sendiri   sudah   mulai   terasa dampak dari perubahan iklim.  Dalam beberapa tahun terakhir sering terjadi kemarau panjang yang menyebabkan  gagal   panen  dan    banjir  bandang  di musim hujan. Bahkan di bulan April Tahun 2021 banjir bandang kembali melanda beberapa kecamatan di Lembata termasuk  beberapa desa   di  sekitar sekolah kami, SMP Negeri 1 Ile Ape Timur.   Bencana ini  menimbulkan banyak korban  jiwa dan  kerusakan parah pada rumah-rumah penduduk. Bahkan Desa  Lamawolo dan   Desa  Waimatan, dua   desa di  sekitar  sekolah kami, hancur  total dan penduduknya terpaksa harus direlokasi ke tempat yang lebih  aman.

Meskipun isu  pelestarian lingkungan telah menjadi isu  global  dan  perlu segera mendapat perhatian termasuk  dunia pendidikan, namun proses mitigasi untuk hal  ini  belum nampak. Kesadaran  warga  sekolah, masyarakat  dan   pemerintah  akan isu  lingkungan hidup masih rendah. Masyarakat masih sering membakar hutan, menebang pohon, dan membuang sampah di kali atau gorong-gorong serta area pantai.  Akibatnya pada musim hujan sering terjadi banjir karena kurangnya pepohonan untuk menahan aliran air dan  meluapnya air ke area pemukiman warga karena saluran air terhambat.

Sebagai upaya untuk memberi kontribusi, pada awal  semester genap tahun 2022-2023, SMP Negeri 1 Ile Ape Timur  melaksanakan  Projek Penguatan  Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan mengangkat tema Gaya Hidup Berkelanjutan. Kami mengidentifikasi masalah dan  menemukan bahwa salah satu penyebab  terjadinya  banjir  bandang  ini   adalah  aktivitas  masyarakat  yang   merusak  hutan dan lingkungan sekitar sehingga kurangnya pepohonan di area perbukitan desa untuk menahan aliran air hujan.  Karena  itu  melalui pembelajaran  ini  siswa   diajak untuk  berpikir  kritis,  kreatif dan turut berkontribusi membantu pemerintah (pemerintah desa) menyelesaikan permasalahan ini. Melalui pembelajarana P5 yang kami lalukan, kami ingin mengkampanyekan gerakan peduli lingkungan dan melakukan aksi nyata untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar. Warga sekolah dan masyarakat sekitar harus disadarkan bahwa bumi, tempat tinggalnya saat ini sudah semakin rusak, karena itu harus diselamatkan dengan cara menjaga alam sama seperti menjaga rumah sendiri.

Ada    beberapa   kegiatan   yang     kami     lakukan  sebagai bentuk kontribusi kami menyelesaikan permasalahan ini.  Kegiatan pertama adalah mencanangkan gerakan menanam pohon di  area sekolah. Karena kondisi sekolah kami  yang kering dan  tandus, kami  membudidayakan tanaman yang  tahan air dan  bisa tumbuh di daerah tandus seperti beringin dan  asam serta tanaman hias  yang  juga  tahan air seperti bougenville dan golden duranta.  Setiap anak   menanam  satu  pohon dan merawat pohon tersebut selama satu tahun. Jika pohon itu mati maka harus diganti dengan pohon yang  baru. Kami juga   melakukan  penanaman  pohon  di  beberapa  titik seperti di  lokasi  bencana di  wilayah Desa  Lamawolo dan juga  melakukan pembersihan area pantai serta penanaman bakau di pinggir pantai desa  Lamatokan. Kami bekerjasama dengan pemerintah di kedua desa ini untuk bersama-sama melakukan penghijauan guna menjaga lingkungan sekitar.

Selain   menanam  pohon  kami   juga   mendesain poster tentang lingkungan hidup untuk mengkampanyekan gerakan menjaga dan melestarikan lingkungan. Siswa mendesain poster menggunakan aplikasi canva dengan tema lingkungan hidup kemudian membagikannya di    media  sekolah  seperti   youtube sekolah (SMP Negeri 1 Ile Ape Timur) dan  website sekolah (www.smpn1ileapetimur.sch.id) serta media sosial  siswa  dan  guru seperti fecebook. Saat ini kami juga sedang mendesain sebuah film  dokumenter dengan judul “Hilangnya   Rumah   Kami” untuk mengkampanyekan  gerakan  pelestarian lingkungan. Melalui  film  ini  kami  ingin  memberi pesan kepada  siswa  dan masyarakat sekitar bagaimana  menjaga lingkungan sekitar  agar terhindar  dari  dampak buruk yang ditimbulkan.

Berbagai upaya yang kami lakukan ini merupakan bentuk kepedulian warga Spensa Iltim terhadap alam yang adalah rumah semua makhluk hidup termasuk manusia. Langkah sederhana yang kami lakukan ini bertujuan agar semua peduli terhadap alam, rumah kita. Warga masyarakat, pemerintah dan yang paling penting adalah siswa sendiri harus mampu menjaga alam, lingkungan tempat tinggalnya saat ini. Kami percaya bahwa siswa kami saat ini adalah pemimpin di masa depan yang akan bertanggungjawab mengelolah sumber daya alam. Karena itu mereka harus dibekali dengan pengetahuan dan kompetensi yang tepat agar di masa depan mereka mampu menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar untuk menjadi rumah yang layak huni.

Di masa depan saya ingin  lebih  fokus  lagi dalam upaya pelestarian lingkungan. Sebagai kepala sekolah saya   berencana  untuk  menjadikan  sekolah kami   sebagai  sekolah  pilot  dalam  upaya menjaga  dan melestarikan lingkungan di  Lembata. Saya bersama rekan-rekan guru akan   menerapkan  kurikulum berbasis lingkungan di sekolah. Kami ingin  memberikan pembelajaran bermakna untuk siswa,  tidak hanya teori tetapi dengan memberi aksi  nyata dalam upaya menyelesaikan permasalahan  di  lingkungan sekitar. Kami  akan   bekerja sama dengan berbagai organisasi peduli lingkungan untuk lebih  masif  mengkampanyekan gerakan peduli lingkungan.

Saya  percaya bahwa lewat pendidikan upaya untuk menjaga dan  melestarikan lingkungan akan jauh lebih  efektif. Lewat pendidikan kami  ingin  mengajak anak  usia  sekolah terutama orang muda Lembata untuk menjaga alam  Lembata yang indah ini agar tetap lestari dan  tetap menjadi tempat yang layak huni di masa depan. Kami ingin  menyadarkan orang muda Lembata bahwa bumi tempat tinggalnya saat ini sudah semakin rusak karena itu harus diselamatkan dengan cara menjaga alam,  seperti menjaga rumah sendiri.