Catatan Perjalanan Diri
Everlinda Noacye Bidomaking
Sombong adalah puncaknya kebodohan dan ketidaktahuan suatu kepastian yang tidak dapat dihindari dari semua orang yang hidup. Berbahagialah mereka yang meyakini Allah adalah tempat berpulang bahkan surga semata. Terkadang untuk mencapai dan menerima rasa tidak apa-apa pada sesuatu itu sulit diaplikasikan pada diriku, apalagi berkaitan dengan norma, kesatuan bersikap dan berbicara kepada seseorang yang tidak terbatas oleh gender, usia, atau sikap seseorang. Diperlukan pelajaran dan pemahaman budi pekerti yang baik harus ditanamkan dan didapatkan sejak kita anak anak oleh kedua orang tua dan keluarga kita. Menjadi bijak pada diri dan banyak sekali alasan dijadikan sebagai senjata yang akan diberikan bagi pembelaan diri karena adanya ego disana. Bagi saya menjadi bijak adalah salah satu kunci agar kita dapat menghormati dan menghargai manusia yang harus dimiliki agar tidak ada kebencian. Tuhan telah berjanji akan mencukupi semua kebutuhan manusia namun manusia ragu akan janjinya. Bagaimana mungkin kita dianggap orang beriman dan merasa dicukupi tetapi kita lupa dan ragu akan firman yang diberikan Tuhan dan juga janji janjinya kepada kita. Namun cinta yang diberikan oleh sang maha pencipta kepada mereka semuanya dapat terjadi.
Hanya cinta yang bisa melakukan dalam kasih sayang tulus yang mampu menyatu semua orang. Hanya karena cintanya yang mendamaikan benci, dan hanya kasih sayang yang tulus dapat menembus ruang dan waktu. Semua kesedihan dan kebahagiaan atau apa pun itu namanya adalah hanya sekedar nama,semua yang anda berikan seharusnya itu menyenangkan dan baik. Dan kita yang harus bisa menyikapi dan merasakannya dengan mengolah rasa didalam rasa. Aku yang suka melihat manusia lain dengan sebelah mata, melabelkan manusia yang bermacam macam sebutan. Manusia bahkan aku yang dengan mudah dan lantang menyebut orang yang tidak sepaham dengan diriku adalah orang yang munafik. Tuhan melihat dengan matanya yang sempurna dengan penuh kasih karena dia adalah yang maha melihat. Semuanya yang kubenci adalah untuk aku, petunjuk untuk aku, untuk masuk ke dalam diriku dan bukan menjadi senjata untuk menunjuk, merasa paling benar dan paling beriman. Sombong yang nyata dan yang sering tidak kita sadari maka kita bangga dengan apa yang kita miliki. Maka aku mengatakan bahwa sombong adalah selendang ku dan hanya aku yang boleh dan pantas mengenal selendang selendang itu. Ketika engkau menguasai diri ku, pikiranku, ragaku maka binasalah aku. Namun ketika aku memimpin dan menguasai engkau wahai sang diri maka sungguh engkau pun binasah seketika.
Mengosongkan diri, mengosongkan hati, mengosongkan pikiran dan terus menikmati diam-diam dalam kesibukanmu dan dalam aktivitasmu. Diam dalam mengolah rasa di dalam rasamu diam dan tanyakan pada dirimu karena dirimu adalah guru sejatimu. Bahagia itu bukan karena orang-orang terdekat dan sekitar yang membuat kita bahagia, atau pencapain sesuatu pada hidup. Tidak ada alasan apapun untuk membenci seseorang walaupun ia mengecewakanmu, menyakitimu atau bahkan karena ia tidak sepaham denganmu. Semua yang dilakukan adalah karena atas egonya dan ketidakpahamannya. Aku tidak ingin menjadi siapa-siapa, aku hanya ingin menjadi diriku sendiri, aku ingin terus berkenaan dengan diriku yang dalam terkenal, aku ingin harus mengenal diri dengan benar hingga menyelaminya. Mengolah rasa didalam rasa salah satu cara untuk mengenal dirimu menjadi cerdas untuk menelaah dari semua egomu, dan mengubah pikiran pikiran kotor menikmati diam-diam dalam kesibukan, dan aktivitasmu. Diam bukan emas. Diam akan diartikan oleh sebagian orang menjadi yang pengecut, bodoh, salah dan gentar. Diam adalah suatu proses pembelajaran memahami diri, dan diam adalah pengajaran pada diri untuk tidak reaktif karena banyaknya ego yang harus di kikis.
Kita diberikan akal untuk tahu akan penciptaan Tuhan, penciptaan semesta dengan segala isinya. Mata tidak melihat tetapi dia berada dibalik setiap ciptaannya. Sang waktu selalu enggan menunggu, dan dia selalu terus berjalan meninggalkanku hingga aku tidak menduga bahwa dia tidak lagi berpihak padaku. Aku berikan kau mata untuk melihat, aku berikan kau telinga agar kau dapat mendengar dan aku berikan kau mulut sehingga dapat berbicara namun bukan berbicara sesuatu yang tidak jelas. Sibuklah dengan kekurangan dirimu untuk di perbaiki, ketimbang sibuk menilai orang lain apa lagi dengan keimanan mereka yang sepatutnya mestinya kita sayangi dan kita hormati. Tuhan berpesan sebaik baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi semua semesta. Sehingga Tuhan menunggu karya kita walaupun kita rasa sangatlah kecil. Bukan materi yang buat kita kaya tapi kesederhanaan milik Tuhan yang ada dalam hidup kita itulah kekayaan sesungguhnya. Setiap menit ada yang dilahirkan dan setiap menit ada yang dimatikan. Kembali kepada yang menggenggam kehidupan dan kematian. Jika Allah menyebut dirinya yang maha pengasih dan maha penyayang. Sungguh Allah maha baik, yang maha penyayang, maha mengasihi, dan maha segalanya. Sungguh bukan seperti yang mereka bayangkan, bukan pula seperti yang mereka harapkan sehingga Allah mengatakan bahwa jangan khawatir dan jangan bersedih karena ada aku yang selalu di sampingmu.
0 comments:
Posting Komentar