Oleh : Hermina Olivia Semu
Judul Buku :Waktu Belanda Mabuk Lahirlah Batavia
Pengarang :Alwi Shahad
Penerbit :Buku Republika
Cetakan :Cetakan Pertama , Februari 2013
Tebal Halaman :168 Halaman
Banyak dari kita yang belum tau sejarah kota Batavia yang kini kita kenal dengan nama Jakarta mantan ibu kota negara kita.
Pada tahun 1527 pemimpin Laskar Islam Fatahilah, ia merebut Bandar Sunda kelapa dengan menghalau kapal Portugis yang tiba Malaka dan mengusir dari teluk Jakarta. Fatahillah memberi nama Jayakarta kepada kota yang telah direbutnya itu.
Kemudian pada mei 1619 Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Ceon menaklukan Jayakarta dan berencana mengubah nama kota itu menjadi De Hoorn sebuah kota kelahiran yang terletak Belanda Utara tapi, tiba-tiba dalam sebuah pesta kemenangan ada seorang Soldadoe Voc yang tengah mabuk meneriakan kata ‘’ Batavia, Batavia, Batavia….’’enta bagaimana prosesnya Jayakarta pun akhirnya disebut -sebut sebagai kota Batavia, namun Jenderal Jan Pieterszoon tidak setuju Jayakarta disebut sebagai Batavia dan berusaha agar kota itu tidak disebut Batavia , tapi tidak bisa. Sampai pada tahun 1618 prajurit pangeran Jayakarta menyerang Sunda Kelapa sehingga Gubernur Jendral Jan Pieterszoon meminta bantuan ke pos Belanda dan mendapatkan bantuan 16 buah kapal dengan awak seribu serdadu membumi hanguskan Bandar Sunda Kelapa dan mengganti nama Jayakarta jadi Batavia yang disetujui oleh Jenderal Jan Pieterszoon.
Batavia juga tidak terlepas dari pecinan yang dikenal jaman dulu, bahkan bangunan-bangunan besar megah di Batavia dulu adalah milik orang cina . Ketika membangun Batavia pada 1619 Jenderal Coen banyak mendatangkan orang cina dari Banten ,sehingga lama-kelamaan jumlah orang cina makin banyak dan menjadi penduduk paling besar diantara sipil mereka pada masa VOC. Orang cina gigih dalam mengumpulkan uang ,sehingga dalam waktu sebentar banyak pedagang cina telah kaya-raya,namun masyarakat cina tidak hanya mengalami saat-saat menyenangkan, seperti pada 1740 yang menurut para sejarawan merupakan noda paling hitam di Jakarta ,data komputer yang menyebutkan tidak kurang 10 ribu orang cina pria wanita,lansia sampai bayi baru lahir telah dibantai oleh VOC secara kejam. Bahkan kali Angke ( dalam bahasa Mandarin berarti kali mera) menjadi warna merah karena darah orang cina, itu semua terjadi karena warga cina yang tidak setuju dengan aturan VOC membuat mereka terdiri dari 50-100 orang melawan Belanda dengan menyerang pasukan VOC yang tengah menuju Banteng (Tangerang) .
Hal itu membuat alasan bagi tentara dan pegawai VOC melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap etis Cina, sehingga pada tanggal 10 Oktober 1740 Gubernur Jenderal Adriaan Valckenier mengeluarkan surat/perintah bunuh dan bantai orang Cina ,sehingga peristiwa tersebut menjadi momen paling kejam dan bersejarah bagi orang Tionghoa.
Itulah sekilas sejarah singkat yang saya ambil dari buku ‘’ Waktu Belanda Mabuk Lahirlah Batavia’’
Sekian
0 comments:
Posting Komentar